China Tambah Anggaran Pertahanan Jadi Rp 3.410 Triliun!

China Tambah Anggaran Pertahanan Jadi Rp 3.410 Triliun!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 06 Mar 2023 09:29 WIB
Upaya China menjadi kekuatan militer terbesar di dunia: Menghabiskan banyak uang, meningkatkan cadangan nuklir hingga mengembangkan rudal hipersonik
Foto: BBC World
Jakarta -

China telah secara resmi menetapkan target pertumbuhan ekonominya sebesar 5% untuk tahun 2023. Target ini dipatok selaras dengan upaya pemerintah dalam menghidupkan kembali ekonominya setelah satu tahun melemah karena terjangan COVID-19.

Dilansir dari CNN Business, Senin (6/3/2023), negara tirai bambu ini juga meningkatkan anggaran pertahanannya menjadi 7,2%, atau sekitar 1,55 triliun yuan, setara Rp 3.410 triliun (Kurs Rp 2.200). Adapun kedua angka ini ditetapkan dalam pembukaan pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC), Minggu (5/3/2023).

"Ekonomi China sedang melakukan pemulihan yang stabil dan menunjukkan potensi dan momentum yang besar untuk pertumbuhan lebih lanjut," kata Perdana Menteri Li Keqiang kepada para delegasi NPC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan anggaran pertahanan ini telah terjadi dalam dua tahun terakhir ini secara berturut-turut, di mana pada 2021 silam angkanya mencapai 7% dan pada 2022 mencapai 7,1%. Meski demikian, angka tersebut tetap jauh di bawah ekspansi dua digit seperti sebelum pandemi COVID-19.

"Angkatan bersenjata harus mengintensifkan pelatihan dan kesiapsiagaan militer secara menyeluruh, mengembangkan panduan strategis militer baru, mencurahkan energi yang lebih besar untuk pelatihan dalam kondisi pertempuran dan melakukan upaya terkoordinasi dengan baik untuk memperkuat kerja militer di semua arah dan wilayah," kata Li.

ADVERTISEMENT

Target Produk Domestik Bruto (PDB) dan anggaran militer termasuk yang diawasi paling ketat, terutama PDB lantaran China baru saja keluar dari kebijakan nol COVID-19 yang sempat menguras ekonominya.

China positif menargetkan angka pertumbuhannya di 2023 ini bisa meningkat 5%, walaupun pada 2022 lalu PDB-nya hanya mamlu bertumbuh 3%. Angka 3% tersebut meleset jauh dari perkiraan para analis, yakni 5,5 persen.

Pertumbuhan positif juga telah terlihat sejak setahun ke belakang, di mana pada 2022 kemarin ekonomi China berhasil menambah lebih dari 12 juta pekerjaan perkotaan. Sehingga, tingkat pengangguran perkotaan turun menjadi 5,5%.

Sementara itu, Moody's Investors Service juga telah menaikkan perkiraan pertumbuhan China menjadi 5% untuk tahun 2023 dan 2024, naik dari 4% sebelumnya, mengutip rebound yang lebih kuat dari perkiraan dalam jangka pendek.

Di sisi lain, ekonomi global diproyeksikan semakin melemah tahun ini karena kenaikan suku bunga dan perang Rusia di Ukraina terus membebani aktivitas. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pada bulan Januari, pertumbuhan global kemungkinan akan melambat dari 3,4% pada 2022 menjadi 2,9% pada 2023.

Simak juga Video: Laporan Kasus Baru Flu Burung H5N6 di China

[Gambas:Video 20detik]




(das/das)

Hide Ads