Pegiat Lingkungan Desak Produsen AMDK Pencemar Lingkungan Disanksi

Pegiat Lingkungan Desak Produsen AMDK Pencemar Lingkungan Disanksi

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Rabu, 08 Mar 2023 16:08 WIB
Sampah plastik menjadi persoalan serius di Indonesia. Melihat hal itu, Danone-Aqua menerapkan konsep circular economy, yakni menekankan proses daur ulang sampah sehingga dapat kembali dimanfaatkan.
Foto: Yudha Maulana

Menurutnya, pemerintah harus bisa menjaga keseimbangan agar industri tetap tumbuh dan mampu menyerap tenaga kerja, tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Sebelumnya, Sungai Watch menempatkan produsen AMDK multinasional di posisi puncak berdasarkan audit merek yang dipublikasikan dalam Sungai Watch Impact Report 2022. Kesimpulan ini diperoleh setelah tim Sungai Watch melakukan penyortiran dan pengauditan sampah plastik berdasarkan merek produk dan produsennya di Bali dan Jawa Timur.

Berdasarkan laporan Sungai Watch, sampah plastik milik salah satu produsen AMDK multinasional mencapai rekor tertinggi dengan angka 10%. Dari semua produk milik perusahaan tersebut, kemasan gelas plastik sekali pakai ditemukan menjadi penyampah terbesar dengan capaian angka 63%, disusul produk botol berbahan plastik polietilena tereftalat/PET (27% dan 5%), tutup galon guna ulang (3%), dan botol minuman ringan (1%).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya di lokasi berbeda, hasil survei Brand Audit Sampah Plastik yang dilakukan salah satu media nasional bersama para relawan lingkungan pada 22-27 September 2022 di 11 kelurahan Kota Bogor yang dilintasi aliran Sungai Ciliwung, menempatkan produsen AMDK multinasional tersebut di posisi puncak sebagai penyampah plastik terbesar dengan kontribusi 40,4%.

Laporan audit merek terbaru yang dirilis organisasi lingkungan berskala internasional Break Free From Plastic (BFFP) juga menempatkan produsen AMDK multinasional tersebut dalam 10 besar pencemar sampah plastik terbesar di dunia bersama perusahaan-perusahaan multinasional lainnya. Audit merek tersebut dilakukan dalam rentang waktu 2018-2022.



Simak Video "Menyulap Sampah di Yogyakarta Jadi Wayang Uwuh"
[Gambas:Video 20detik]

(ncm/ega)

Hide Ads