Berbagai hal baru terungkap buntut masalah 'rekening gendut' mantan pejabat Rafael Alun Trisambodo. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md baru-baru ini mengungkap, ada transaksi mencurigakan dengan nilai Rp 300 triliun terkait dengan Kementerian Keuangan. Berikut sederet fakta yang diungkap Mahfud:
1. Ada 160 Laporan
Mahfud mengatakan, transaksi mencurigakan Rp 300 triliun itu merupakan akumulasi dari tahun 2009 hingga 2023. Transaksi itu berdasarkan 160 laporan yang melibatkan 460 orang.
"Sesudah diakumulasikan semua melibatkan 460 orang lebih ke kementerian itu yang akumulasi terhadap transaksi yang mencurigakan bergerak di sekitar Rp 300 triliun. Tapi sejak tahun 2009 karena laporan tidak di-update, tidak diberi informasi respons," kata Mahfud dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam RI, Kamis (9/3/2023).
2. Laporan Dicuekin
Mahfud mengatakan, kadang laporan direspons jika menjadi kasus. Hal itu pun berkaca pada kasus eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.
"Kadang kala respons itu muncul sesudah menjadi kasus kaya yang Rafael. Rafael itu jadi kasus lalu dibuka 'Loh ini sudah dilaporkan dulu kok didiemin'," katanya.
3. Sebab Laporan Dicuekin
Mahfud mengaku salut kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang bersih-bersih sejak lama. Mahfud menyampaikan, laporan transaksi yang menumpuk bukan karena Sri Mulyani.
"Tapi menumpuk sebanyak itu karena bukan Sri Mulyani, itu ganti menteri sudah empat kali kalau sejak tahun 2009 nggak bergerak," ujarnya.
Ia menduga, Inspektorat Jenderal baru memberikan laporan jika dipanggil. "Dan keIrjenan baru memberi laporan kalau dipanggil kali sehingga 'Pak itu hanya kecil-kecil itu kan nggak ada masalah'. Ternyata kalau dianggap nggak ada masalah, sekarang ada masalah," ujar Mahfud.
Simak Video 'Kemenkeu Banyak Cobaan: Oknum Pejabat Hedon-Transaksi Janggal Rp 300 T':
(acd/zlf)