Riwayat Ajudan Pribadi, Suka Flexing hingga Jadi Tersangka Penipuan Mobil

Riwayat Ajudan Pribadi, Suka Flexing hingga Jadi Tersangka Penipuan Mobil

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 20 Mar 2023 06:15 WIB
Muhammad Akbar
Ajudan Pribadi/Foto: Instagram/@ajudan_pribadi
Jakarta -

Selebgram Ajudan Pribadi tengah menuai sorotan publik. Pria bernama asli Muhammad Akbar ini ditangkap polisi terkait kasus penipuan jual beli mobil.

Perlu diketahui bahwa nama Akbar 'Ajudan Pribadi' sebelumnya sempat tenar karena videonya yang lucu dengan gimik gigi copot. Namanya tenar ketika menjadi ajudan pengusaha asal Sulsel, Andi Rukman Nurdin Karumpa.

Ajudan Pribadi akhirnya bisa bertemu dan berfoto bersama dengan sejumlah pejabat. Tidak hanya itu, dirinya juga kerap menunjukkan foto-foto dirinya yang menggunakan fasilitas serta barang mewah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus Penipuan Ajudan Pribadi

Penangkapan Ajudan Pribadi berawal dari adanya laporan warga pada November 2022. Ajudan Pribadi diduga menipu korbannya hingga rugi Rp 1,3 miliar.

Ajudan Pribadi dilaporkan seorang pengusaha yang juga temannya lantaran ditipu dengan modus jual beli mobil Mercedes-Benz hingga Toyota Land Cruiser. Sebelumnya Ajudan Pribadi sudah dua kali disomasi pengusaha, namun tidak digubris hingga akhirnya dia dilaporkan ke polisi.

ADVERTISEMENT

Polisi pun melakukan penyelidikan dan menetapkan Ajudan Pribadi sebagai tersangka. Priad bernama Muhammad Akbar itu ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (12/3/2023).

"Terhadap tersangka kita kenakan Pasal 378 dan Pasal 372 KUHP dengan ancaman pidana 4 tahun penjara," ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Barat, Rabu (15/3).

Ajudan Pribadi jual nama mantan bos. Cek halaman berikutnya.

Ajudan Pribadi Jual Nama Mantan Bos

Mantan bos Akbar 'Ajudan Pribadi', pengusaha Andi Rukman Nurdin Karumpa mengaku namanya sering 'dijual' oleh Akbar saat ia melancarkan aksinya karena sebagian besar korban Akbar merupakan kenalan Andi. Dengan begitu Akbar dapat dengan mudah meyakinkan para korban untuk membeli mobil fiktif yang dijualnya.

"Hampir semua korban ini kenal saya dan itu dimanfaatkan. Bahkan saya dengar-dengar di luar namanya (Akbar sendiri) itu dijual pakai nama mapan saya kaya gitu," kata mantan bos Akbar, Andi Rukman kepada detikcom.

Akibat ulah Ajudan Pribadi, Andi mengaku jadi sering ditelepon kenalannya yang menjadi korban. Ia pun merasa sangat risih akan hal itu. "Nah itu dia seperti itu. Tapi karena teman-teman cuma menelepon segala macam ya saya merasa nggak nyaman kan ya," ucap Andi.

Ajudan Pribadi Sempat Dinasihati Mantan Bos

Karena ulah Ajudan Pribadi yang sering menggunakan namanya untuk memuluskan tindakan penipuannya, Andi mengaku sempat menasihati Akbar.

"Jangan kau lakukan itu, saya yang angkat derajatmu, ya jadikan orang dengan baik. Masa kau tega ngerusak nama saya," jelas Andi menceritakan nasihatnya kepada Ajudan Pribadi.

Meski begitu, Andi tetap menganggap Ajudan Pribadi sebagai anaknya sendiri. Karena itu ia turut meminta maaf kepada para korban atas perbuatan Akbar.

"Saya selaku orang yang pernah ditinggalkan saya masih menganggap dia sebagai anak lah. Karena dia pernah ikut sama saya kan gitu. Jadi saya menyampaikan permohonan maaf lah kepada masyarakat yang terkena imbas (kasus penipuan) Akbar," tambahnya lagi.

Mantan Bos Duga Ajudan Pribadi Diperalat

Berkenaan dengan kasus ini, Andi berpendapat bahwa ada pihak-pihak tertentu yang secara sengaja memperalat Ajudan Pribadi untuk melakukan tindak penipuan jual-beli mobil fiktif ini. Sebab menurutnya tidak mungkin bagi Akbar untuk melakukan tindak penipuan itu seorang diri.

"Menurut saya ini sindikatnya perlu kita angkat siapa pelakunya ini kan gitu. Siapa yang memperalat Akbar kan gitu. Kan nggak mungkin seorang akbar melakukan itu kalau nggak ada yang suruh kan, kalau tidak ada channel-nya itu," ungkap Andi.

Untuk itu ia merasa penting bagi pihak kepolisian untuk lebih mendalami kasus ini untuk mengungkapkan sosok dibalik kasus penipuan jual-beli mobil yang dilakukan oleh Akbar.

"Semua yang kena imbasnya (kasus penipuan) Akbar ini mengambil duit orang dengan menyajikan kendaraan. Pertanyaan saya kendaraan dari mana itu?" kata Andi

"Nah menurut saya pihak kepolisian juga harus bongkar ini siapa, bisnis dari mana ini? Akbar bisa meminta uang untuk dijadikan mobil, mobilnya dari mana? Mobil siapa? Siapa yang jual? Kan gitu kan," sambungnya lagi.

(ara/ara)

Hide Ads