Asal Usul Diskon Tarif Tol Buat Mudik: Muncul 2015, Hilang Saat Pandemi

Asal Usul Diskon Tarif Tol Buat Mudik: Muncul 2015, Hilang Saat Pandemi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 22 Mar 2023 21:30 WIB
Mulai besok seluruh Gerbang tol hanya melayani non-tunai. Yuk segera gunakan kartu elektronik (e-Toll).
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Sejak 2015, tiap musim mudik Lebaran datang badan usaha jalan tol kompak menerapkan diskon tarif tol. detikcom mencatat penerapan diskon tarif tol sudah menjadi rutinitas mudik lebaran setidaknya hingga tahun 2019.

Ditarik lebih jauh, awal penerapan diskon tarif tol saat mudik dilatarbelakangi tujuan untuk menarik minat pengguna mobil berkendara di tol. Hal itu sejalan dengan pembangunan jalan tol yang digeber Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode pertamanya menjabat 2014-2019.

Bahkan, Jokowi pernah secara blak-blakan meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menurunkan tarif tol jelang Lebaran. Semakin banyaknya mobil yang melewati tol diharapkan bisa mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya non tol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu bagaimana penerapan diskon tarif tol untuk musim mudik di tahun-tahun sebelumnya? Berikut ini rangkumannya.

Pada 2015 atau pertama kalinya diskon tarif tol diperkenalkan, tarif seluruh tol selama mudik lebaran didiskon 25-35% dari tarif normal. Ketentuan ini berlaku untuk seluruh tol yang dikelola swasta dan BUMN PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rinciannya 25% untuk tarif tol yang dikelola swasta dan diskon 35% berlaku untuk tol-tol yang dikelola Jasa Marga.

ADVERTISEMENT

Hal ini kemudian berlanjut pada Lebaran 2016. Berbeda dengan 2015, Jasa Marga hanya memberikan diskon tarif tol 20% selama lebaran 2016. Namun diskon tersebut hanya berlaku untuk pengguna uang elektronik (e-money). Setidaknya ada sembilan ruas tol Jasa Marga yang diberi diskon 20% saat mudik Lebaran 2016.

Pemberian diskon tarif tol saat mudik lebaran berlanjut lagi di 2017. Pemberian diskon ini berlaku untuk transaksi yang menggunakan uang elektronik, sekaligus sebagai salah satu bentuk peningkatan penetrasi penggunaan non tunai di gerbang tol. Besarannya 20% dari operator Jasa Marga sebanyak 15 ruas tol dan 10% untuk tiga ruas tol operator yang lain.

Berlanjut pada 2018, para badan usaha jalan tol kembali memberikan diskon tarif tol saat mudik Lebaran mulai dari 10-28%. Jasa Marga memberi diskon sebesar 10% untuk ruas yang dikelolanya. Begitu pula dengan operator lainnya yang memberikan diskon dengan besaran serupa, kecuali Waskita Toll Road yang memberikan diskon tarif di rentang 10-28%.

Kemudian pada 2019 program diskon tarif tol kembali dilakukan. Asosiasi Tol Indonesia (ATI) sepakat memberikan diskon tarif tol sebesar 15% untuk tiga hari arus mudik dan tiga hari arus balik yang sudah ditentukan.

Diskon tarif tol di tahun 2019 menjadi yang terakhir diterapkan selama musim mudik lebaran. Pasalnya, memasuki 2020 pandemi COVID-19 merebak di Indonesia. Pemerintah saat itu justru menerapkan larangan mudik.

Diskon tarif tol berhenti kala pandemi. Berlanjut ke halaman berikutnya.

Larangan mudik ini berlaku selama dua kali Lebaran, alias dari tahun 2020 dan 2021. Praktis, selama dua tahun tak ada yang namanya diskon tarif jalan tol. Boro-boro diskon, masyarakat saja tak diperbolehkan melakukan perjalanan.

Nah memasuki 2022, pandemi COVID-19 mulai melandai. Namun, kala itu mudik masih belum bisa dilakukan secara besar-besaran. Badan usaha jalan tol pun tak menerapkan diskon tarif tol tahun 2022 karena mudik hanya terbatas.

Kala itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pemerintah dan badan usaha sudah sepakat untuk tidak memberikan diskon tarif tol di musim mudik Lebaran 2022.

Tapi, Budi Karya mengatakan ada satu syarat bagi badan usaha untuk menjaga performanya di musim mudik. Apabila ada antrean mobil sampai 1 km di salah satu pintu tol di masa mudik Lebaran 2022, maka badan usaha wajib menggratiskan tarifnya kepada masyarakat.

"Cuma ada satu diskresi, apabila antrean mobil itu lebih dari 1 km, maka (masyarakat) tidak perlu bayar," ujar Budi Karya dalam bincang eksklusif Blak-blakan detikcom.

Saat ini di tahun 2023, COVID-19 sudah sangat minim kasusnya dan pemerintah pun sudah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan, apakah diskon tarif tol saat mudik bakal berlaku lagi?

Sayangnya sampai saat ini 'hilal' diskon tarif mudik masih tak kunjung terlihat. Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, diskon tarif tol murni inisiatif badan usaha.

Menurutnya, dari komunikasi terakhir yang dilakukan dengan pihaknya, badan usaha masih melakukan penghitungan soal diskon tarif tol. Dia mengkonfirmasi bahwa pembahasan diskon tarif tol memang dilakukan badan usaha.

"Mereka masih menghitung-hitung. Mereka masih menghitung seperti apa kondisinya karena tidak semua badan usaha sama kondisi keuangannya," kata Danang kepada wartawan di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (22/3/2023) kemarin.

Dia meminta masyarakat sabar menunggu keputusan dari para pengusaha jalan tol soal diskon tarif. Menurutnya, bila tarif tol mau didiskon, kemungkinan pengumumannya akan dilakukan dua minggu sebelum hari lebaran.

"Kita lihat kira-kira dua minggu sebelum lebaran apakah ada announcement dari mereka untuk memberikan diskon tarif," kata Danang.



Simak Video "Persiapan Mudik Lebaran 2023, Kakorlantas Cek Jalur Pansela"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads