"Upaya yang dilakukan antara lain melalui penambahan pasokan daging dari luar negeri, dimana kami secara intensif melakukan upaya-upaya percepatan pemasukan dan distribusi daging impor," kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kasan, Jumat (24/3/2023).
Impor daging sendiri diharapkan akan menurunkan harga ke level maksimal Rp 140.000/kg atau sesuai dengan harga acuan pemerintah. Harga acuan tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022.
"Ya tentu ke level harga acuan yg ditetapkan pemerintah dalam hal ini dikeluarkan oleh Bapanas," jelasnya.
Meski ada impor, Kemendag juga berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional untuk mendata ketersediaan daging sapi dalam negeri.
"Langkah dimaksud diharapkan dapat menjamin ketersediaan daging di masyarakat yang pada akhirnya dapat menjaga harga daging tetap stabil," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa mengatakan harga daging sapi secara nasional rata-rata masih di bawah harga cuan Badan Pangan Nasional yakni Rp 136.000 per kg.
"Rata-rata nasional Rp 136.000/kg ya, di beberapa tempat itu masih murah NTT Rp 110.000/kg dan tertinggi itu di Sumatera Barat Rp 160.000/kg," jelas Ketut.
Harga daging sapi maksimal di tangan konsumen sesuai harga acuan Rp 140.000/kg. Kemudian harga daging kerbau Rp 85.000/kg. Sementara daging sapi frozen Rp 104.000/kg.
Ia mengatakan, harga daging akan ditekan dengan impor daging kerbau dari penugasan ke Perum Bulog sejumlah 100.000 ton. Namun belum diketahui kapan pasokan itu akan masuk ke Indonesia, ia hanya memastikan impor itu untuk kebutuhan ramadan 2023.
"Memang akan masuk daging kerbau untuk sebagai penyeimbang (harga) sekitar 100.000 ton, untuk menyeimbangkan," jelasnya.
Upaya ini untuk menekan harga daging yang saat ini tengah mencapai Rp 148.000/kg. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri
Selain ada impor daging kerbau, pemerintah juga memberikan penugasan kepada BUMN Holding Pangan (ID FOOD). ID Food diberi penugasan untuk mengimpor 100.000 ton daging sapi dari Brasil.
Sebelumnya, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan selain dari Brasil, Holding Pangan ID FOOD juga akan mengimpor daging sapi dari Australia. Alasannya, daging sapi Brasil baru akan sampai ke Indonesia setelah lebaran karena terkendala jarak dan waktu tempuh.
"Dikarenakan jarak dan waktu tempuh, maka daging sapi brasil akan sampai setelah lebaran. Sebagai antisipasi kita menyiapkan daging sapi Australia untuk persiapan HBKN (Hari Besar Keagamaan dan Nasional)," ujar Frans kepada detikcom, ditulis Jumat (3/3/2023). (ada/eds)