Menurutnya, ada ratusan komoditi agro yang bisa dikembangkan untuk menjadi produk unggulan di berbagai desa. Tentu ini butuh sentuhan pengusaha dan kampus.
"Saya optimis program ini bisa kita wujudkan, asal kita fokus, kreatif dan inovatif. HIPMI dan IPB harus kompak, termasuk bisa menggandeng pihak-pihak lain untuk bisa ikut terlibat dalam kolaborasi mencetak 1 juta CEO baru berbasi desa," tutup CEO Daun Agro tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rektor IPB University Arif Satria menyambut baik untuk berkolaborasi dengan HIPMI. Dibutuhkan kolaborasi dengan para pengusaha muda yang masih energik. Banyak potensi daerah Indonesia yang bisa dikembangkan bersama HIPMI.
"Saat ini, kampus IPB merupakan salah satu kampus yang sudah punya mindset pencetak entrepreneur. Karena kita yakin dengan melahirkan banyak pengusaha, itu mempercepat Indonesia menjadi lebih maju," tutur Arif.
Arif juga memaparkan bahwa saat ini IPB sudah menjalankan program 'One Village One CEO'. Dimana saat ini sudah ada 400-an desa yang dibina menjadi desa mandiri sesuai dengan potensi desanya masing-masing. "Targetnya tiap desa ini minimal lahir satu CEO baru dengan satu produk unggulan," pungkasnya.
Diharapkan dengan berkolaborasi dengan HIPMI, program ini bisa ditingkatkan volumenya untuk dapat membina 74.000 desa di seluruh Indonesia. Begitu juga dengan berbagai produk inovasi pertanian, perkebunan dan peternakan lainnya, IPB terus menjadi terdepan hadir memberikan berbagai solusi terbaik.
"Tentu ini perlu dikembangkan agar menjadi nilai ekonomi yang lebih besar lagi terutama oleh para pengusaha, khususnya HIPMI," tutup Arif.
(fdl/fdl)