Career Switch, Fenomena Gonta-ganti Pekerjaan di Kalangan Anak Muda Masa Kini

Career Switch, Fenomena Gonta-ganti Pekerjaan di Kalangan Anak Muda Masa Kini

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 04 Apr 2023 07:45 WIB
Happy and smiling fashionable businesswoman throwing paperwork in the air, celebrating success and working in the modern office with a red brick wall
Foto: iStock
Jakarta -

Career switch atau mengganti bidang pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak muda saat ini, khususnya generasi milenial dan generasi z merupakan hal yang lumrah.

Melansir dari Indeed, Senin (3/4/2023), career switch adalah suatu tindakan mengejar pekerjaan di luar posisi kalian saat ini. Misalnya, kamu bekerja di bidang kesehatan, lalu kamu mencari pekerjaan lain di industri makanan.

Career switch juga tidak harus mengganti perusahaan tempat bekerja. Bisa saja kamu saat ini bekerja di divisi administrasi lalu pindah ke divisi marketing. Intinya, yaitu menggunakan keterampilan atau pengetahuan yang telah didapat di profesi sebelumnya untuk diterapkan di karir yang benar-benar baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan Melakukan Career Switch

Menurut Pengamat Sosial UI Devie Rahmawati, anak-anak muda, seperti generasi milenial atau generasi z, tumbuh besar di ekosistem digital di mana ada banyak opsi dalam hidup mereka sejak masih kecil. Hal itu nantinya bisa mempengaruhi mentalitas mereka sebagai pekerja. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan generasi pendahulunya, seperti baby boomer dan generasi x yang cenderung menilai bahwa memiliki pekerjaan yang stabil itu penting.

Ia menyebutkan beberapa alasan banyak anak muda yang melakukan career switch, pertama yaitu ingin mengeksplorasi karirnya. Kedua, mereka senang apabila kehadiran mereka bisa lebih bermakna atau memberikan manfaat bagi suatu perusahaan.

ADVERTISEMENT

"Jadi bukan hanya terhadap pada pekerjaan di mana dia bisa mendapat gaji bulanan, tetapi dengan dia bekerja di sini maka dia juga misalnya bisa membantu dunia bebas dari kelaparan karena misalnya perusahaannya punya beberapa aksi-aksi yang menyasar peningkatan kesejahteraan sosial," tuturnya kepada detikcom, Senin (3/4/2023).

"Kalau mereka tidak mendapatkan perasaan seperti itu, maka mereka akan memilih mencari perusahaan yang bisa membuat mereka merasa lebih bermakna," tambahnya.

Ketiga, kesadaran akan work life balance juga menjadi faktor yang menentukan orang-orang untuk pindah bidang pekerjaan. Menurut Devie, hal itu karena orang-orang di era digital sekarang banyak yang merasa kelelahan karena tidak adanya 'batas' dalam bekerja.

Sementara itu, menurut Praktisi dan Konsultan Sumber Daya Manusia (SDM) Audi Lumbantoruan terdapat beberapa faktor yang menentukan seseorang melakukan career switch. Pertama, faktor ekonomi atau kebutuhan.

"Kadang-kadang mencari pekerjaan itu memang karena faktor kebutuhan, sehingga akhirnya pilihannya nggak ada. Misalnya dia tadinya tidak ingin (bekerja) jadi agen, tetapi karena iming-imingnya bagus, komisinya bagus, dia mau coba. Padahal ketika di dalam mungkin (pekerjaan itu) nggak segampang yang dia pikirkan," kata Audi.

Kedua, orang-orang tidak paham tentang pekerjaan yang ada di pasar. Ketidakpahaman tersebut, kata Audi, memicu keinginan untuk mencoba bidang yang baru.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Career Switching

Praktisi dan Konsultan Sumber Daya Manusia (SDM) Audi Lumbantoruan memberikan beberapa tips sebelum kamu mengganti bidang pekerjaan. Pertama, lihat industri yang ingin dimasuki.

Kedua, mengasah kemampuan dan pengetahuan diri. Contohnya bisa dengan mengambil pendidikan S2, belajar melalui kursus, dan mencari pengalaman langsung di lapangan.

Ketiga, pastikan sudah mendapat pekerjaan terlebih dahulu. Keempat, harus mencari alasan atau why-nya kenapa mengganti bidang pekerjaan.

"Jadi why-nya ini harus dilihat dari sisi karir saya, pola pekerjaan saya, keluarga yang terdampak, itu harus dilihat," tuturnya kepada detikcom.

Senada, Pakar Bisnis Rhenald Kasali mengatakan salah satu hal yang harus dilakukan sebelum mengganti bidang pekerjaan adalah melihat ke dalam diri kita sendiri, apakah pengalaman dan wawasan kita sudah cukup di bidang tersebut.

"Yang kedua ketika kita mau switch, kita harus ingat bahwa yang pertama itu adalah akumulasi pengetahuan dari the second step, sehingga langkah kedua itu bukan lagi yang dimulai dari nol," ujarnya kepada detikcom.

Ketiga, lihat reputasi perusahaan. Menurutnya akan lebih baik pindah ke perusahaan yang memiliki reputasi bagus dibandingkan dengan yang hanya memiliki sekedar nama saja.

Lanjut ke halaman berikutnya untuk mengetahui plus minus career switch.

Plus Minus Career Switching

Praktisi dan Konsultan Sumber Daya Manusia (SDM) Audi Lumbantoruan menyebutkan beberapa hal positif dari career switching, salah satunya bisa menambah pengalaman. Selain itu, menggonta ganti bidang pekerjaan nantinya juga bisa membuat kita memiliki nilai jual atau membawa kita ke posisi yang lebih tinggi. Hal itu menurutnya akan sangat menguntungkan kita ke depannya.

"Perusahaan juga melihat kompetensi-kompetensi yang sudah dilakukan. Jadi walaupun misalnya ganti-ganti pekerjaan, tapi dia juga lihat ganti-ganti pekerjaannya meningkatkan posisi nggak? Kalau posisinya hanya manager manager manager, perusahaan akan bertanya, tapi ketika dari posisi manager ke general manager berarti perusahaan melihat bahkan mempertimbangkan orang ini ke posisi yang lebih tinggi," jelasnya.

Adapun minusnya dari gonta ganti bidang pekerjaan, kata Audi, akan dianggap sebagai 'kutu loncat' karena dianggap tidak loyal.

Sementara itu, pakar bisnis Rhenald Kasali menilai bahwa career switching atau sering gonta ganti pekerjaan dapat menurunkan performa kerja seseorang. Selain itu, orang yang cenderung cepat mengganti pekerjaan dapat dinilai tidak tahan lama hingga tidak berkualitas oleh pemberi pekerjaan. Hal ini bisa menyebabkan seseorang kesulitan untuk meniti karir.

Adapun, dampak negatif dari seringnya mengganti bidang pekerjaan bisa membuat pendapatan tidak stabil atau naik turun. Sementara untuk dampak positifnya, menurut Rhenald adalah memiliki banyak pengalaman.

"Plusnya memang orang akan mempunyai pengalaman, lihat kiri lihat kanan, dia tahu banyak bedanya satu tempat dengan tempat yang lain," paparnya.

(das/das)

Hide Ads