Mau Gabungkan BUMN Karya, Erick Thohir Duduk Bareng Basuki

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 11 Apr 2023 09:36 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir/Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan mengkonsolidasikan BUMN Karya. Hal itu merupakan salah satu cara untuk memperkuat kinerja keuangan perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur agar menjadi lebih sehat.

Erick mengatakan rencana konsolidasi BUMN Karya telah didiskusikan dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Hal itu agar BUMN Karya memiliki keahlian di masing-masing bidang infrastruktur.

"Kita sedang mereview aset-aset karya yang tidak ada hubungan dengan karya tersebut. Kita mau mengkonsolidasi, saya sudah bicara dengan Pak Basuki, Pak Basuki sangat setuju kita konsolidasi karya-karya ini yang sejenis dan punya expertise," kata Erick di Gedung Transmedia, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023) malam.

"Jangan misalnya karya titik-titik, jalan tol ikut, pembangunan kilang ikut, pembangunan gedung ikut, pembangunan pelabuhan ikut, padahal bukan expert-nya. Kita sekarang tentu sudah bekerja sama untuk mereview total BUMN mana, fokus di mana. Apakah terjadi sinergisitas, merger, apa namanya kita lakukan itu," tambahnya.

Sayangnya Erick belum mau membeberkan BUMN Karya apa yang akan disatukan. Saat ditanya apakah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dia bilang tak bisa komentar.

"Ini kan masih duduk bersama dengan Pak Basuki, kementerian, supaya BUMN Karya ini punya expertise ya, jadi bukan salah dan benar. Kita ingin BUMN yang jago bikin gedung, jago bikin gedung. Jago bikin air bersih, (bikin) air bersih. Jangan palugada, apa lu mau gua ada, udah nggak zamannya," ucapnya.

Konsolidasi BUMN Karya jika terkejar akan didorong dilakukan tahun ini. "Kebetulan BUMN Karya ini kita sudah mendorong 3 tahun yang lalu, tetapi waktu itu momennya belum. Karena itu sekarang momen yang tepat kita menggabungkan atau merestrukturisasi dengan baik," tambahnya.

Sebagai informasi, kinerja keuangan BUMN Karya masih berdarah-darah. Sepanjang 2022 lima perusahaan BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki liabilitas atau utang jumbo senilai Rp 287,03 triliun.

Perusahaan yang mencatatkan utang tersebut yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), WIKA, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Hutama Karya (Persero). Laporan keuangan yang memburuk salah satunya karena penugasan proyek infrastruktur begitu besar dalam beberapa tahun terakhir.

Erick menyebut butuh waktu hingga 8 tahun untuk balik modal dalam berinvestasi di sektor infrastruktur khususnya jalan tol. Solusinya selain ada suntikan dari APBN melalui penyertaan modal negara (PMN), dilakukan juga kerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA).

"Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tidak mungkin yang namanya proyek infrastruktur jangka panjang didanai dengan jangka pendek, karena itu kita restrukturisasi total," pungkasnya.



Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"

(aid/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork