Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memproyeksikan perputaran ekonomi saat momen mudik dan libur Lebaran tahun ini akan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Dia memperkirakan perputaran ekonomi kali ini akan mencapai Rp 240,1 triliun.
"Ini tentunya patut kita syukuri, tapi kita harus juga mengantisipasi agar pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif tetap menerapkan seluruh protokol CHSE, protokol keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan lingkungan," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).
Hal ini Sandiaga sampaikan dalam kegiatan 'The Extended Weekly Brief With Sandi Uno' yang berlangsung secara hybrid dari Jakarta, Senin (17/4) kemarin.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan proyeksi perputaran ekonomi tersebut tidak lepas dari prediksi pertumbuhan pergerakan masyarakat saat musim mudik tahun ini. Pada tahun ini, pergerakan masyarakat diperkirakan naik sebesar 44,8 % dibanding tahun lalu atau total sebesar 123,8 juta orang. Adapun, pada tahun lalu, jumlah pergerakan masyarakat ketika momen mudik sebesar 85,5 juta orang.
Sandiaga menyebutkan ada beberapa faktor penunjang yang diprediksi menjadi penyebab kenaikan pergerakan masyarakat. Di antaranya adalah jumlah hari libur yang lebih panjang dan relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan.
"Hal ini sesuai dengan strategi kita. Maka, dengan asumsi menggunakan basis pengeluaran wisatawan nusantara saat mudik lebaran periode 2019-2021 sekitar 1,94 juta, maka diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp 150 triliun ke Rp 240,1 triliun," jelas Sandiaga.
Sandiaga menambahkan Kemenparekraf/Baparekraf melalui Deputi Bidang Kebijakan Strategis melakukan survei lapangan ke beberapa lokus yang menjadi titik pergerakan mudik. Yaitu Pulau Jawa terutama Jateng dan Jabar (Cirebon), Sulawesi terutama Makassar, Lampung, dan Sumatra khususnya di daerah sekitar Kota Padang, sebagai jalur utama arus mudik untuk perwakilan wilayah barat tengah dan timur.
Lima daerah asal perjalanan terbanyak pada lebaran 2023 adalah Jawa Timur sebesar 17,1 %, Jawa Tengah 15,1 %, Jabodetabek 14,8 %, Jawa Barat Non Bodebek 12,1 %, dan Sumatra Utara 3,6 %.
"Kemudian lima daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 26,45% , Jawa Timur sebesar 19,87% , dan beberapa daerah lainnya," ujar Sandiaga.
Baca juga: Masih Ditahan, Bunga Acuan BI Betah di 5,75% |
Selain itu, Kemenparekraf/Baparekraf juga melakukan survei secara online ada 77,6% responden hingga 14 April yang menyatakan akan melakukan perjalanan mudik selama libur lebaran 2023. Selain itu ada 92% responden menyatakan akan berwisata selama periode libur lebaran 2023. Survei ini telah dilakukan Kemenparekraf mulai 31 Maret hingga 28 April 2023.
Adapun untuk preferensi daya tarik wisata, sebesar 64,5% responden memilih pantai/danau/laut, 54% responden memilih pusat kuliner, 51,3% responden memilih pegunungan/agrowisata 51,3 %, 36,5% memilih taman rekreasi 36,5 %, dan 29,6% memilih desa wisata untuk dikunjungi.
"Ini adalah peluang buat rekan-rekan semua dalam upaya memperkuat kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja," kata Sandiaga.
Sementara itu, deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menambahkan dari hasil survei juga diketahui masyarakat yang tidak mudik adalah sebesar 92 % dan menyatakan akan berwisata di momen libur lebaran dengan memilih destinasi di sekitar lokasi sekitar.
"Jadi intinya semua orang ingin berwisata," kata Nia.
Simak Video "Video: Bahlil Yakin Mudik Lebaran Tahun Ini Mampu Tumbuhkan Ekonomi Daerah"
(prf/ega)