Wildberries Viral Minta Karyawan Buka Baju saat Masuk Kantor, Ini Pemiliknya

Wildberries Viral Minta Karyawan Buka Baju saat Masuk Kantor, Ini Pemiliknya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 26 Apr 2023 17:24 WIB
Tatyana Bakalchuk
Foto: Instagram @tatiana_bakalchuk
Jakarta -

Raksasa e-commerce asal Rusia, Wildberries menjadi sorotan. Dalam video yang viral, pekerja perempuan Wildberries dipaksa membuka pakaian saat hendak memasuki kantor.

Adapun tujuannya adalah untuk diperiksa petugas sebelum masuk ke kantor Wildberries. Terlepas dari viralnya kabar ini, lantas siapa pemilik Wildberries?

Wildberries ternyata dimiliki oleh Tatyana Bakalchuk, konglomerat Rusia berumur 47 tahun. Ibu dari 7 orang anak ini mendirikan Wildberries pada 2004.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari Forbes, kekayaannya saat ini mencapai US$ 8,8 miliar atau Rp 131,12 triliun. (Kurs Rp 14.900). Tatyana berada di bawah tapan Rusia Roman Abramovich dengan harta US$ 9,2 miliar.

Saat mendirikan Wildberries Tatyana masih berusia 28 tahun. Saat itu mantan guru bahasa Inggris ini sedang cuti hamil.

ADVERTISEMENT

Suaminya, Vladislav, yang merupakan seorang teknisi IT segera bergabung dengannya. Di tahun-tahun awal menjalankan bisnis, dia menjual kembali pakaian dari retailer asal Jerman, Otto.

Viral video yang menunjukkan pekerja perempuan dipaksa untuk buka baju guna diperiksa. Aksi ini langsung dikecam.Viral video yang menunjukkan pekerja perempuan dipaksa untuk buka baju guna diperiksa. Aksi ini langsung dikecam. Foto: via NY Post

Wildberry memiliki rata-rata pesanan tujuh juta per hari. Total pesanan di tahun 2022 mencapai 1,5 miliar. Wildberries mempekerjakan sekitar 32.000 pekerja di seluruh Rusia dan negara bekas Uni Soviet.

Perlu diketahui bahwa Wildberries adalah salah satu e-commerce fashion yang melejit selama pandemi. Ketika itu, Tatyana yang seorang guru harus kehilangan pendapatannya karena cuti hamil. Terdorong kebutuhan untuk berkontribusi, wanita keturunan Korea itu kemudian membuat bisnis yang bisa dilakukan di rumah.

"Aku hanya butuh sesuatu yang bisa menggantikan penghasilanku sebagai guru. Aku merasa aku harus menemukan sesuatu yang cepat untuk membuatku merasa seperti bagian dari masyarakat lagi. Sangat sulit dijelaskan. Itu adalah masa yang sangat sulit dalam kehidupan seorang wanita ketika dia berhenti jadi bebas dan tidak milik dirinya sendiri lagi," katanya dilansir FT.

"Kamu tidak bisa pergi ke mana-mana. Ketika kamu ingin beli sesuatu kamu tidak bisa membelinya di mana, jadi mengapa tidak menjualnya di internet. Ketika itu tidak ada menjual busana secara online di Rusia," tutur Tatyana Bakalchuk.

Tatyana melihat peluang dan mengambil celah untuk menawarkan produk-produk fashion secara online yang awalnya diambil dari retailer Otto. Ketika itu semua belanjaan para pelanggan di Moscow akan diantarkan sendiri oleh Tatyana.

Sebelumnya, melansir dari detikInet, sebuah video viral memperlihatkan pekerja perempuan Wildberries dipaksa untuk membuka pakaian mereka ketika memasuki kantor, kemudian diperiksa oleh petugas perempuan.

Video itu menunjukkan karyawan melepas pakaian, hanya menyisakan pakaian dalam, sebelum dipaksa berbaris untuk memasuki pos keamanan. Para pekerja itu kemudian bersiap masuk ke kantor Wildberries.

Melansir NY Post, berdasarkan laporan media Rusia, pengecekan itu kabarnya dilakukan guna mencegah karyawan membawa ponsel ataupun jam ke dalam lingkup kerja. Ini juga dilakukan sebagai langkah 'menghindari pencurian'.

(das/das)

Hide Ads