Food Station Ikut Produksi Minyakita buat Jamin Pasokan

Food Station Ikut Produksi Minyakita buat Jamin Pasokan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Minggu, 30 Apr 2023 09:07 WIB
Minyakita yang dijual di pasaran masih terbatas, Rabu (8/2/2023). Seperti yang terlihat di Pasar Palmerah dan Pasar Palmeriam Jakarta.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

BUMD Pangan DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) secara resmi ikut memproduksi minyak curah dalam kemasan sederhana, Minyakita. Adapun rencananya BUMD ini akan memproduksi Minyakita sebanyak 3,3 juta liter setiap bulannya.

Direktur Utama Food Station, Pamrihadi Wiraryo, mengatakan bahwa dengan ikut produksi Minyakita sejumlah 3,3 juta liter bisa memenuhi kurang lebih 15% kebutuhan warga Jakarta atau kurang lebih 10% kebutuhan warga Jabodetabek.

Untuk tahap awal, Food Station telah melakukan pembelian minyak goreng sebanyak 3.000 ton dari PT Citra Borneo Utama, Tbk untuk kemudian dikemas dalam kemasan sederhana dengan merek Minyakita, baik dalam kemasan botol maupun pouch ukuran 1 liter.

"Saat ini konsumsi minyak goreng warga Jakarta rata-rata kurang lebih 11 juta liter setiap bulannya. Sementara untuk wilayah Jabodetabek kurang lebih 24 juta liter setiap bulan. Dengan demikian, produksi kami bersama mitra sebanyak 3,3 juta liter per bulan setidaknya dapat mencukupi kurang lebih 15% kebutuhan minyak goreng Minyakita untuk warga Jakarta" kata Pamrihadi dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (30/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pamrihadi berharap dengan produksi tersebut, Food Station bersama mitra dapat membuat harga-harga terkendali karena pasokannya tersedia, khususnya untuk warga DKI Jakarta.

Selain itu, Food Station rencananya juga akan menjual Minyakita dengan harga di bahwa HET melalui distributor terpecaya. Dengan begitu harapannya minyak goreng kemasan sederhana tersebut dapat sampai ke tangan masyarakat dengan harga tidak lebih dari HET.

ADVERTISEMENT

"Sebagaimana kita ketahui saat ini isu utama minyak goreng kemasan sederhana adalah ketersediaan pasokan yang kadangkala masih on-off. Suplainya yang terbatas dan tidak lancar. Nah kita hadir disini untuk memperlancar proses suplainya dengan kapasitas total produksi 8.000 liter per jam," ujar Pamrihadi

"Kemudian harga-harga di wilayah lain kadangkala masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Nantinya Minyakita tersebut akan disalurkan oleh Distributor, di kisaran harga antara 13.000-13.500, meskipun HET nya Rp 14.000. Artinya Distributor yang merupakan mitra Food Station masih menjual Minyakita dengan harga yang jauh di bawah HET. Sehingga harapannya Minyakita yang sampai di masyarakat harganya tidak lebih dari HET" lanjutnya lagi.

Pamrihadi menambahkan yang menjadi target pasar dari produksi Minyakita adalah distributor tingkat dua hingga distributor turunan, seperti Rumah Beras. Karenanya untuk sementara ini fokus pendistribusian Minyakita masih difokuskan ke pasar non modern dulu.

"Kami memiliki mitra yang mampu menyalurkan produksi Minyakita tersebut, seperti mitra Rumah Beras. Selama ini mereka menjual produk-produk beras medium, minyak goreng, gula, terigu, daging sapi, dan komoditi lainnya. Melalui mitra tersebut targetnya bisa pasar turunan maupun rumah tangga" ungkapnya.

(dna/dna)

Hide Ads