Rusia Ogah Pakai Rupee, Lebih Suka dengan Yuan China

Rusia Ogah Pakai Rupee, Lebih Suka dengan Yuan China

Ahmad Syahri Wijayanto - detikFinance
Jumat, 05 Mei 2023 16:24 WIB
Rupee India
Rupee/Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

India dan Rusia menunda negosiasi untuk menggunakan mata uang rupee dalam kerja sama dagang kedua negara. India gagal meyakinkan Rusia untuk mau menggunakan rupee untuk bertransaksi.

Kedua negara tersebut membuka negosiasi untuk menemui titik kesepakatan mata uang yang akan ditetapkan untuk digunakan ke depannya, agar biaya konversi mata bisa menurun.

Dikutip pada Reuters, Jumat (5/5/2023), karena tingginya jumlah ekspor ke India, Rusia percaya bahwa jika menggunakan Rupee, mereka hanya mendapatkan keuntungan tahunan sebesar US$ 40 miliar atau setara Rp 600 triliun (dalam kurs Rp 15.000). Rusia merasa akumulasi Rupee ke mata uang Rusia 'tidak setara'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

India mulai menawarkan mata uang Rupee sejak Februari 2022, namun hingga saat ini penawaran itu belum disetujui Rusia. Rusia bersikeras hanya ingin dibayar oleh mata uang China, yakni Yuan.

Salah satu pejabat India juga mengungkapkan bahwa negosiasi telah dilakukan semaksimal mungkin namun belum mendapatkan hasil yang diharapkan.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak ingin mendorong penyelesaian rupee lagi, mekanisme tersebut tidak berhasil. India telah mencoba semua yang kami bisa untuk mencoba dan membuat ini berhasil tetapi tidak berhasil," kata pejabat tersebut.

Padahal, sejak tahun 2022 sampai April 2023 ini, impor India dari Rusia telah meningkat menjadi US$ 51,3 milyar yang setara dengan Rp 769,5 triliun, naik yang awalnya hanya US$ 10,6 miliar atau setara dengan Rp 159 triliun.

(fdl/fdl)

Hide Ads