Wamen BUMN Ingatkan Pentingnya Manajemen Krisis dalam Komunikas Publik

Wamen BUMN Ingatkan Pentingnya Manajemen Krisis dalam Komunikas Publik

Dea Duta Aulia - detikFinance
Sabtu, 06 Mei 2023 12:37 WIB
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membidik pangsa pasarΒ data centerΒ domestik sebesar 40%, sekaligus menjadi pemain utama bisnisΒ data centerΒ regional Asean, menyusul peresmian pembangunan (groundbreaking) proyekΒ data centerΒ Telkom senilai US$ 198 juta di Batam, Rabu (21/12/2022). 

Kini, Telkom menguasai sekitar 30% pangsa pasarΒ data centerΒ di dalam negeri.
Foto: Rachman Haryanto/detikcom
Jakarta -

Wakil II Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengingatkan pentingnya memiliki manajemen krisis yang empatik. Itu dilakukan agar pesan yang disampaikan mampu diterima oleh masyarakat.

Hal tersebut diungkap Kartika dalam acara BUMN Communications Week 2023 yang digelar Forum Humas BUMN (FHBUMN) di Jakarta beberapa waktu lalu. Acara tersebut merupakan rangkaian Executive Day dari BUMN Communications Week 2023.

"Keberhasilan menangani krisis atau crisis management itu lebih berarti. Crisis management tidak untuk dihindari. Kita harus tahu angle yang paling tepat di hati masyarakat, dan setiap permasalahan angle-nya banyak. Try to get angle yang paling tepat untuk diterima masyarakat," kata Kartika dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Ketua Forum Humas BUMN sekaligus Corporate Secretary BRI pada pembukaan BUMN Communication Week 2023 Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan hal senada. Menurutnya, insan BUMN harus memiliki keberanian untuk berkomunikasi dengan apa adanya.

Tak hanya itu, ia pun turut berpesan ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar dapat membangun komunikasi yang berani dan terukur. Serta selalu menghadirkan data dan fakta yang akurat jangan hanya narasi normatif yang tidak menjawab masalah.

ADVERTISEMENT

"Maka setidaknya ada 3 hal yang harus kita terapkan dalam berkomunikasi ke publik. Pertama, harus ada 'aturan yang jelas' yang mendasari sebuah isu komunikasi dan kita pastikan bahwa kita 'tidak melanggar peraturan'. Kedua, kita harus bisa menampilkan 'data dan fakta yang akurat', tidak sekadar narasi normatif yang tidak menjawab masalah. Ketiga, membangun 'narasi yang jujur' dan memberikan manfaat dan berguna untuk masyarakat," jelas Aestika.

Di sisi lain, Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang turut menyampaikan bahwa dalam menghadapi krisis, perusahaan harus fokus mengendalikan arah pemberitaan, khususnya saat berhadapan dengan awak media.

"Ketika kita menghadapi krisis, menghadapi konflik, bersikaplah humble. Jangan menjawab semua pertanyaan wartawan. Jawablah sesuatu yang ingin dikatakan kepada wartawan," kata Rustika.

Ia menjabarkan ada sejumlah kiat dalam menghadapi krisis seperti situasi dan peta politik dari kondisi yang ada, mengeksplorasi target sasaran dan strategi yang digunakan, memilih platform yang sesuai, termasuk pendekatan tertutup/terbuka, media, influencer, timing, diksi, lokasi, dan sebagainya. Tidak lupa memanfaatkan big data atau media monitoring untuk menentukan strategi komunikasi yang lebih efektif.

Penting bagi pemimpin perusahaan sebagai wajah dan juru bicara utama perusahaan untuk fokus dan tidak panik saat dilanda krisis. Serta memberi kepercayaan pada pegawai untuk turut meningkatkan reputasi perusahaan.

"Kunci pemimpin BUMN 2024 harus profesional dan fokus. Satu lagi adalah bagaimana kita bisa merangkul anggota kita, sehingga ia menjadi influencer BUMN yang paling bagus dan paling setia," tutupnya.




(prf/ega)

Hide Ads