.webp)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berinovasi dengan menambah fitur baru di platform Qlola by BRI. Langkah ini dalam rangka meningkatkan layanan perbankan bagi nasabah, khususnya nasabah non-individu.
Adapun fitur tersebut di antaranya layanan Open API Services yang dapat menghubungkan sistem perbankan BRI dengan platform yang telah ada di nasabah, Remittance Tracking, Kalkulator Hedging dan rate terkait Forex, kalkulator simulasi terkait layanan DPLK, monitoring keabsahan Bank Garansi (BG), Information to BRI Group, Notification, serta Multilingual Features.
Sebelumnya Qlola by BRI telah memiliki beberapa fitur antara lain Cash Management, Trade Finance, Forex, Supply Chain Management, dan Investment Services yang semuanya ada dalam satu single sign-on.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto mengungkapkan dengan seamless banking experience, nasabah tidak hanya dimudahkan dalam bertransaksi, namun juga mendapatkan benefit berupa seamless monitoring dan seamless reporting atas seluruh portfolio nasabah yang ada di BRI secara digital dan real-time.
Qlola by BRI akan membuat nasabah terhubung dengan ekosistem bisnis BRI serta supply chain, mulai dari supplier, distributor, sampai dengan retailer baik segmen Korporasi, SME, hingga Mikro juga kepada para financer. Beragam industri, usaha, jasa, hingga kelembagaan dapat menggunakan Qlola by BRI untuk mempermudah aktivitas sehari-hari.
"Qlola by BRI dikembangkan menjadi satu platform yang mengintegrasikan seluruh layanan kami. Produk ini adalah buah transformasi BRIvolution 2.0 yang difokuskan pada digitalisasi agar layanan menjadi lebih efisien, mudah, cepat, dan aman bagi nasabah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (15/5/2023).
Di samping itu, Qlola by BRI juga menjadi salah satu pendukung bagi perseroan dalam penghimpunan CASA di segmen wholesale. Dia menjelaskann sampai dengan kuartal I-2023, BRI berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 1.255,45 triliun. Dengan kata lain tumbuh double digit sebesar 11,45% yoy dengan penopang utama pertumbuhan dana murah atau CASA yang tumbuh 13,01% yoy menjadi Rp 810,09 triliun.
"Fokus BRI mengakselerasi kemampuan dalam menghimpun dana murah tersebut membuat rasio CASA meningkat menjadi 64,53%, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 63,63%," terangnya.
Agus meyakini ke depan Qlola by BRI mampu menjadi salah satu pilihan favorit nasabah non-individu dalam memberikan solusi integratif bagi bisnis, khususnya menggabungkan ekosistem wholesale ke ritel.
"Qlola by BRI adalah salah satu langkah konkret BRI untuk mendorong digitalisasi sebagai solusi memenuhi beragam kebutuhan nasabah, khususnya nasabah wholesale," tutup Agus.
(prf/ega)
