Raksasa telekomunikasi asal Inggris, Vodafone akan memangkas 11.000 karyawannya di seluruh dunia. Langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) diumumkan langsung oleh kepala eksekutif perusahaan, Margherita Della Valle.
Margherita yang baru menjabat akhir bulan lalu menjelaskan, langkah ini diambil karena kinerja Vodafone dianggap kurang memuaskan. Ia menegaskan perusahaan harus bisa berubah.
"Prioritas saya adalah konsumen, kesederhanaan, dan pertumbuhan. Kami akan menyederhanakan organisasi kami, menyederhanakan kerumitan demi bisa bersaing," jelasnya, dikutip dari Metro UK, Selasa (16/5/2023).
Ia menambahkan, sumber daya perusahaan akan digunakan untuk menyalurkan layanan yang berkualitas sesuai harapan konsumen.
Baca juga: Huawei Dikabarkan PHK 60% Pegawai di Indiaphk |
Menurut Evening Standard, pegawai di kantor pusat Vodafone di Newbury, Berkshire, Inggris bakal terdampak. Efisiensi ini juga mempengaruhi karyawan di tempat lainnya.
Harga saham Vodafone yang saat ini sedang dalam proses merger dengan Three, baru-baru ini merosot ke titik terendah dalam dua dekade. Regulator antimonopoli, Competition and Markets Authority (CMA) akan menyelidiki potensi merger tersebut.
Disebutkan proses merger akan menciptakan operator seluler terbesar di Inggris, sekaligus mengurangi jumlah operator di sana dari empat menjadi tiga.
Laporan pada bulan April menunjukkan kesepakatan itu hampir selesai. Ini terjadi lebih dari tujuh bulan usai pertemuan antara Vodafone dan pemilik Three, CK Hutchison.
Simak Video "Video Microsoft PHK Besar-besaran di Saat Perusahaan Genjot Investasi AI"
(zlf/zlf)