Pemerintah Kongo bakal melakukan sederet kerja sama investasi dengan Indonesia. Pihak Kongo telah melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) soal potensi kerja sama dua negara.
Dari hasil pertemuan ini ada 4 kerja sama yang dihasilkan kedua negara. Mulai dari kerja sama militer hingga ekspor sawit.
Perwakilan Republik Demokratik Kongo (DRC) beserta delegasi telah mengunjungi Indonesia pada 11-13 Mei 2023. Selama berada di Indonesia, delegasi tersebut melakukan kunjungan ke beberapa industri militer dan pertambangan serta mengadakan pertemuan dengan pihak terkait.
"Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Republik Demokratik Kongo diharapkan akan memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara, terutama dalam bidang pembangunan ekonomi dan keamanan. Kami berharap bahwa melalui kerja sama ini, Indonesia dapat menjadi mitra strategis bagi DRC, dan kedua negara saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama," ujar Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangannya, Selasa (16/5/2023).
Sebagai upaya untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kongo, Luhut menyatakan Kongo akan mengajukan pembukaan Kedutaan Besar di Indonesia. Menyambut hal itu, Indonesia juga berencana membuka Kedutaan Besar di Kinshasa.
Adapun 4 kerja sama yang disepakati antara Kongo dan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Koalisi Hutan dan Karbon
Indonesia mengusulkan kerja sama antara Indonesia, Kongo, dan Brazil dalam membentuk koalisi hutan dan karbon guna mendorong manajemen hutan yang berkelanjutan, mengurangi deforestasi, dan meningkatkan kapasitas penyerapan karbon untuk mengatasi perubahan iklim.
2. Investasi Pertambangan
Indonesia berkeinginan untuk menjajaki kerja sama di bidang pertambangan dengan Kongo yang bertujuan untuk mencapai keuntungan bersama, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan perkembangan kedua negara. Indonesia akan melakukan transfer pengetahuan dan pembangunan kapasitas kepada Kongo guna meningkatkan kemampuan operasional di sektor pertambangan.
3. Pelatihan Militer
TNI berencana untuk meningkatkan kapabilitas militer Kongo melalui kerja sama pelatihan militer. Pindad akan menyediakan peralatan militer termasuk seragam, senjata ringan, kendaraan lapis baja, peralatan angkatan udara, serta pelatihan bagi tentara dan pasukan khusus.
4. Pengembangan Kelapa Sawit
Kedua negara memiliki pengalaman dalam bidang budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan. Oleh karena itu Indonesia mengungkapkan minatnya untuk menjajaki kerja sama dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kongo.
Selain itu, Indonesia juga akan mengekspor produk jadi dan bahan baku hingga saat DRC memiliki kilang pengolahan sendiri.
(hal/dna)