Borobudur Jadi Salah Satu Andalan RI Geber Industri Pariwisata, tapi...

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 24 Mei 2023 16:41 WIB
Foto: (dok. InJourney)
Jakarta -

Kawasan Candi Borobudur menjadi salah satu kawasan wisata Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Namun, beberapa kendala disebut-sebut dapat menghambat pengembangan kawasan tersebut.

Plt. Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin menyebut ada beberapa kendala terkait pengembangan Borobudur yang terjadi saat ini. Pertama, banyaknya pekerja pariwisata yang beralih profesi sejak masa pandemi COVID-19.

"Lima puluh persen pekerja pariwisata telah beralih profesi akibat pandemi," ungkap Agustin dalam keterangan tertulis Kantor Staf Presiden, Rabu (24/5/2023).

Agustin melanjutkan pengembangan Borobudur juga terkendala pembangunan infrastruktur di lahan otorita. Seperti misalnya rencana pelebaran ruas jalan Pasar Plono-Kebun Teh Nglinggo, di tempat itu masih terjadi negosiasi yang alot dengan sebagian masyarakat dalam pembebasan lahan.

"Kami berharap pembebasan lahan dapat didukung dan dipercepat, karena ruas jalan ini tidak hanya bermanfaat bagi sektor pariwisata, tetapi juga berdampak positif untuk mendukung aktivitas masyarakat sekitar," kata Agustin.

Di sisi lain, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta menegaskan seluruh pemangku kepentingan perlu punya komitmen untuk melakukan percepatan pembangunan dan pengembangan.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi, pembangunan sektor pariwisata difokuskan pada lima DPSP, salah satunya Borobudur," tegas Febry.

Febry membeberkan pemerintah sendiri sudah banyak menyediakan fasilitas top yang diberikan untuk mendukung Borobudur. Pertama, untuk mendukung aksesibilitas, sudah ada beberapa bandara yang terkoneksi dengan transportasi kereta api. Seperti Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo.

Selain itu, Borobudur juga akan terhubung dengan Jalan Tol Trans Jawa yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian dan industri kreatif lokal.

Sementara terkait akomodasi dan fasilitas, Kementerian PUPR telah membangun berbagai sarana dan prasarana dasar maupun penunjang, termasuk renovasi 362 hunian pariwisata yang tersebar di 20 desa.

"Realisasi investasi di bidang restoran dan perhotelan pada periode 2018-2022 juga sangat tinggi. Begitu pun dengan penanaman modal asing dan dalam negeri," tambah Febry.




(hal/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork