Founder & CEO of Alowalo Albert Palit bermimpi untuk membuat 'Uniqlo Indonesia'. Mimpi itu ingin diwujudkan melalui Alowalo yang menjual bisnis pakaian untuk anak muda mulai dari kaus, tas ransel, rok, hingga celana.
"Sebenarnya berbekal modal ogah rugi, Alowalo tuh gua pengin bikin Uniqlonya Indonesia," kata pria yang akrab disapa Abe dalam acara dPreneur 'Muda-muda Jadi CEO' yang didukung oleh Bank BJB, tanda mata untuk negeri di Binus University Alam Sutera, Tangerang, Selasa (30/5/2023).
Lulusan Ekonomi Manajemen Binus University itu mengaku punya jiwa entrepreneur yang kuat dan tak takut gagal dalam mewujudkan mimpinya. Tidak langsung menjadi seorang pebisnis, dia terlebih dulu pernah meniti karier sebagai seorang karyawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria kelahiran Manado, 3 Juli 1986 itu pernah berkarier di berbagai perusahaan besar seperti Ace Hardware, Metropolitan Retailmart, Zalora Indonesia, hingga Matahari Department Store.
Di tengah perjalanannya meniti karier, Abe sempat menjalankan bisnis pertamanya yaitu Sanubari Batik. Bisnis di bidang batik itu dipilihnya sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya tarik anak muda terhadap budaya tradisional.
Usaha pertama Abe itu sebenarnya cukup sukses, buktinya omzet per bulan Sanubari Batik mencapai angka Rp 800 hingga 900 juta. Sayangnya bisnis itu tidak terlalu lama dan harus gulung tikar Desember 2016.
Gagal dalam bisnis batik tak membuat Abe jera berbisnis pakaian lewat Alowalo. Hanya saja bisnis ini dijalankannya dengan menciptakan produk pakaian sehari-hari anak muda.
Tak hanya menawarkan produk pakaian trendi, Alowalo juga menjanjikan kualitas tidak kalah dengan produk impor. Sebagai buktinya, Abe melakukan kerja sama dengan pabrik pakaian yang telah berdiri selama 40 tahun.
Selain itu, Abe juga mengatakan kalau Alowalo menetapkan standar yang ketat agar produknya laris dan mampu memuaskan para pelanggan. Hal itu dibuktikan dengan adanya tahapan yang cukup panjang mulai dari pengolahan kain hingga proses packaging. Alhasil, produk dari Alowalo mampu memberi kualitas setara dan produk impor dengan harga yang relatif lebih terjangkau.
Sambutan pasar terhadap bisnis Alowalo cukup positif. Namun, pencapaian tersebut tidak membuat Abe jemawa. Dia tetap menjadi pribadi yang senang berbagi, terutama dalam mendorong anak muda Indonesia lain untuk maju dan merintis karier sebagai pengusaha.
(aid/ara)