Anggota DPR Angkat Jempol buat Kementan, Sebut Program P2L Lompatan Besar

Anggota DPR Angkat Jempol buat Kementan, Sebut Program P2L Lompatan Besar

Chrycentia Henryana - detikFinance
Minggu, 04 Jun 2023 17:30 WIB
Anggota Komisi IV DPR Hanan A. Rozak
Foto: dok. Kementan
Jakarta -

Anggota Komisi IV DPR RI, Hanan A. Rozak mengapresiasi langkah Ditjen Hortikultura dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM pada sub sektor hortikultura. Salah satunya adalah bimbingan teknik petani dan pelaku usaha lewat program pekarangan pangan lestari (P2L) berbasis ramah lingkungan.

Menurut Ketua KTNA Lampung itu, program P2L yang dilakukan di Kabupaten Way Kanan, Tulang Bawang dan Lampung Tengah, Provinsi Lampung itu dinilai cocok dan baik untuk dikembangkan terutama di Provinsi Lampung yang 80% masyarakatnya petani.

"Kami cek lapangan, program ini fokus ke KWT. Di samping untuk pemenuhan gizi keluarga, utamanya vitamin dan mineral, juga sekaligus sebagai sumber pendapatan yaitu produksinya bisa di jual," ujar Hanan dalam keterangan tertulis, Minggu (04/06/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program P2L, dinilai Hanan berhasil karena fokus ke wanita tani yang telaten memelihara tanaman dan tentunya akan lestari serta berkelanjutan.

"Saya angkat jempol terhadap Ditjen Hortikultura dan Kementan, karena ini lompatan besar terhadap kebangkitan petani," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menerangkan pentingnya peningkatan kapasitas petani melalui bimtek. Sebab, petani membutuhkan informasi terkini terkait pengendalian hama dan penyakit tanaman.

"Bimtek ini penting sekali, sebab petani butuh informasi terkini dan edukasi tentang kajian para POPT terkait pengendalian hama dan penyakit tanaman. Jadi, saya rasa memberikan pemahaman kepada petani kita adalah hal yang harus dilakukan secara terus-menerus," imbuh Prihasto.

Untuk menjaga ketersediaan pangan terutama dalam mengantisipasi krisis pangan dan El Nino tahun ini Ditjen Hortikultura akan mengembangkan 1.650 kelompok P2L yang tersebar dI seluruh Indonesia. Untuk di Provinsi Lampung sudah berjalan 30 kelompok P2L.

Kegiatan P2L ini berfokus pada pemberdayaan kelompok wanita tani (KWT), selain untuk pemenuhan kebutuhan pangan serta gizi secara mandiri, program ini juga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga.

Dikarenakan pengaplikasiannya dengan menanam produk hortikultura berupa sayuran semusim, tanaman obat dan sayuran lainnya di pekarangan yang dapat dikonsumsi sendiri maupun di jual.

Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra menyatakan agar terus dapat berkelanjutan, program P2L perlu terus dikembangkan dengan penerapan teknologi budidaya pertanian termutakhir.

"UMKM ini harus didukung dengan inovasi agar tetap berjalan di tengah kemajuan zaman. Bimbingan teknis kali ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kemampuan wanita tani lebih baik dan lebih terampil, serta mampu mengikuti perkembangan zaman," kata Jekvy.

Di sisi lain, Fungsional Penyuluh Madya BSIP Lampung, Fauziah Y. Andrianis mengungkapkan Program P2L dapat ditanami berbagai jenis tanaman hortikultura yaitu buah, bunga, sayuran dan tanaman obat.

"Program P2L ini juga ada aturannya, yakni harus melihat luas lahannya. Jika lahannya sempit dapat menggunakan sistem penanaman vertikultur atau sistem budidaya tanaman yang disusun secara bertingkat. Selain itu dilihat juga struktur tanah dan posisi pekarangan rumahnya," tuturnya.

(anl/ega)

Hide Ads