Di titik "zona kematian" dia melihat pendaki asal Malaysia berpegangan pada tali dan menggigil kedinginan. Suhu di sana memang bisa mencapai minus 30 derajat celcius.
Galje menggendong pendaki Malaysia tersebut sejauh 600 meter dari area Balcony ke South Col selama sekitar enam jam perjalanan. Lalu Nima Tahi Sherpa, pemandu lainnya bergabung untuk menyelamatkan.
Helikopter dengan menggunakan tali kemudian mengangkat pendaki itu dari Camp III setinggi 7.162 meter atau 23.500 kaki menuju base camp. Lantas, apa sebenarnya tugas Sherpa?
Sherpa sebenarnya adalah nama salah satu Suku Etnis Tibet di Nepal. Suku yang tinggal di lereng Himalaya ini kemudian dikenal sebagai pemandu para pendaki gunung.
Tugas Sherpa pemandu mencakup sebagai porter, menyiapkan base camp, hingga mengangkut beban dan mendirikan tenda. Pekerjaan Sherpa dimulai dari base camp sebuah gunung yang mengangkut beban lebih tinggi ke atas gunung.
Melansir dari Reuters, Selasa (6/6/2023), ribuan wisatawan berduyun-duyun ke Nepal untuk mengunjungi atau mendaki gunung Everest. Ini menciptakan pekerjaan bagi puluhan ribu orang sebagai pemandu, kuli angkut, serta pekerjaan terkait pariwisata.
Asosiasi Pendaki Gunung Nepal (NMA) mencatat setidaknya 10.000 bekerja memandu ekspedisi di wilayah Everest. Salah satu Sherpa bernama Tshering bisa menghasilkan 1 juta rupee Nepal atau US$ 7.540 per tahun, atau sekitar Rp 112, 34 juta (kurs Rp 14.900/US$ 1).
Namun penghasilan itu taruhannya nyawa. Ia meninggal dalam insiden longsoran salju.
Istrinya yang bernama Pemba menerima US$ 11.312 dari asuransi jiwa. Perubahan iklim mempercepat pencairan gletser dan es, membuat pekerjaan para Sherpa menjadi semakin berbahaya.
Sedikitnya manfaat bagi keluarga yang kehilangan membuat banyak pemandu gunung yang mempertimbangkan untuk melepas profesinya. Pada 2022, tujuh orang tewas di Manaslu, termasuk empat sherpa dan tiga pendaki. Selama dekade terakhir, setidaknya 177 orang tewas di pegunungan Nepal, 68 di antaranya Sherpa.
Simak juga Video: Momen Sherpa Selamatkan Pendaki Malaysia yang Nyaris Mati di Everest
(eds/eds)