Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham mengajak negara sahabat di kawasan ASEAN serius menjadikan produk halal sebagai sektor penopang pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini disampaikan Aqil di The 6th International Seminar on Halalam Thayyiban Products and Services, di Balai Khazanah Islam Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Negara Brunei Darussalam, Senin (5/6).
"Sebagai keketuaan ASEAN 2023, Indonesia mengajak negara-negara ASEAN untuk bekerja dan saling mendukung untuk bersama-sama pulih, tumbuh lebih kuat dan merangkul pembangunan berkelanjutan," kata Aqil dalam keterangan tertulis, Rabu (7/6/2023).
"Untuk itu, kita perlu memaksimalkan potensi yang belum tergarap secara memadai, seperti ekosistem dan industri halal, karena sektor ceruk ini memiliki banyak hal untuk ditawarkan mengingat pasarnya yang besar dan nilainya yang menjanjikan," lanjut Aqil.
Aqil melanjutkan untuk dapat mengambil keuntungan dari potensi besar sektor produk halal tersebut diperlukan kerja sama yang solid dalam bidang produk halal di kawasan ASEAN. Hal itu nantinya akan membentuk ekosistem halal yang produktif, dinamis dan saling menguntungkan.
"Ini jelas menunjukkan pentingnya kita kolaborasi untuk pengembangan masa depan, terutama di pasar dan ekosistem halal global, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran negara-negara tercinta," terang Aqil.
Aqil berharap digelarnya Seminar Internasional Produk dan Jasa Halalan Thayyiban tahun 2023 tersebut dapat menginspirasi para pembuat kebijakan, pejabat pemerintah, pelaku bisnis, pengusaha, dan masyarakat luas untuk serius mengembangkan ekosistem produk halal secara efektif dan efisien. Tak hanya itu, dia juga berharap seminar dan pengembangan ekosistem produk halal berhasil untuk memacu pemulihan dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Apalagi menurutnya saat ini upaya untuk memacu pemulihan ekonomi akibat pandemi juga dihadapkan pada tantangan ketidakstabilan kondisi geopolitik dunia dan turbulensi ekonomi. Salah satunya disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina yang berdampak global bagi dunia yang masih berjibaku melawan kemiskinan, kelaparan, dan kerusuhan sosial.
Mengutip Sekjen PBB Antonio Guterres, Aqil menyampaikan saat ini kita menghadapi badai yang sempurna yang mengancam untuk menghancurkan perekonomian banyak negara. Namun, sebesar apapun tantangan tersebut, dia menegaskan tidak ada alasan untuk pesimistik.
Menurut Aqil justru, negara-negara ASEAN memiliki potensi besar yang harus dimanfaatkan bersama untuk pulih dan berkembang. Salah satunya adalah sektor produk halal.
"Presiden Jokowi menyorot adanya tiga potensi besar ASEAN. Yakni ekonomi yang tumbuh di atas rata-rata dunia, bonus demografi dengan jumlah kelas menengah yang akan terus berlanjut meningkat menjadi 65% pada 2030, dan stabilitas geopolitik kawasan," paparnya.
"Dan Indonesia melalui Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah menyatakan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai global halal hub pada tahun 2024. Kebijakan ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju," kata Aqil.
Diketahui, The 6th International Seminar on Halalam Thayyiban Products and Services adalah salah satu rangkaian Brunei Mid-Year Conference and Exhibition (MYCE) 2023. Dalam kegiatan itu, Aqil didapuk menjadi narasumber selama kegiatan digelar pada 5-7Juni 2023.
Simak juga Video 'Jokowi Sebut Pancasila Sangat Relevan untuk Dunia':
(akn/ega)