Stunting Jadi Perhatian Serius Pemerintah hingga BUMN, Ini Buktinya

Stunting Jadi Perhatian Serius Pemerintah hingga BUMN, Ini Buktinya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 11 Jun 2023 11:56 WIB
hand of newborn baby who has just been born holding the finger of his fathers hand.
Ilustrasi stunting. Foto: Getty Images/iStockphoto/Diego Cerro Jimenez
Jakarta - Penanggulangan stunting masih menjadi masalah di Indonesia. Pengentasan stunting pun sudah menjadi perhatian dengan fokus pemenuhan gizi bagi keluarga Indonesia.

Upaya pemenuhan gizi ini pun sudah dijalankan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga BUMN. Bagi BUMN salah satunya juga dijalankan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Perusahaan member Injourney Group ini kembali menggelar kegiatan melawan stunting melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting atau DASHAT. Dapur Sehat Atasi Stunting/DASHAT ini adalah salah satu program yang berfokus pada kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting di Desa Penyangga The Mandalika, Dusun Sunggung, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Program DASHAT sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting ini mengajak para ibu untuk dapat meningkatkan kualitas gizi balita dan anak melalui pemanfaatan atau optimalisasi sumber daya bahan pangan lokal sehingga dapat mempercepat upaya penurunan stunting di Desa Penyangga The Mandalika.

Optimalisasi bahan pangan lokal disarankan kepada para Ibu untuk dapat menyediakan pangan sehat dan padat gizi, serta mengolah dan memberikan makanan tambahan bernutrisi seimbang bagi balita dan anak yang memiliki risiko stunting. Selain itu juga diharapkan dapat memberdayakan ekonomi masyarakat dengan pengelolaan pangan lokal, memberikan keterampilan bagi ibu atau kelompok usaha keluarga untuk memproduksi pangan sehat sehingga pencegahan dan peningkatan penanganan stunting dapat terpenuhi.

Kegiatan ini dibawakan oleh Tim Penyuluh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan didampingi oleh Kumpulan Insan Perempuan (KIRANA) ITDC di The Mandalika, dan diikuti oleh Ibu-ibu yang anak-anaknya masuk dalam kategori underweight dan rawan stunting di Dusun Sunggung, Desa Mertak.

"Kegiatan dapur sehat untuk atasi stunting diharapkan dapat memberikan pemahaman dan peningkatan kreativitas Ibu dalam mengolah dan menyediakan makanan sehat dan bergizi, sehingga efektif dalam pencegahan dan penanganan stunting di Desa Mertak," kata General Manager The Mandalika Molin Duwanno dalam keterangan resminya, Minggu (11/6/2023).

Sebelumnya Kepala Bappenas Suharso Monoarfa juga sudah bicara perihal 10 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang berisiko tidak tercapai termasuk stunting. Sementara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakin stunting di angka 14% pada 2024 akan tercapai.

"Menurut rapat koordinasi terakhir yang saya pimpin bahwa insyaallah (target) stunting tercapai (14%). Karena apa? Diperkirakan penurunannya di tahun 2023 ini mencapai 3,8%, di 2024 juga 3,8%, artinya 7,6%. Jadi 21,6% dikurangi 7,6% itu berapa? 14%," kata Ma'ruf di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Kamis (8/6/2023).

Ma'ruf mengatakan pencapaian penurunan stunting di tahun 2022 memang terbilang kecil karena perpres yang belum terkonsolidasi di semua daerah. Namun, dia yakin akan mengalami peningkatan di 2023 ini.

"Memang di 2022 itu pencapaian hanya 2,8%, itu karena Perpres baru keluar dan belum terkonsolidasi itu dari laporan yang saya terima. Oleh karena itu, untuk 2023 tidak lagi 2,8% tapi 3,8%. sehingga menurut perkiraan dari hasil itu juga bisa dilihat dari penurunan yang cukup tinggi di beberapa daerah sampai ada yang 10%. Di Kepulauan Riau itu 15,2% untuk 2022," ujar Ma'ruf. (das/das)


Hide Ads