Kini, masyarakat banyak yang sudah beralih dari pasar tradisional menuju pasar modern. Pasalnya, masyarakat memilih pasar modern sebab kenyamanan dan bahkan banyak barang yang lebih murah setelah dipotong diskon.
Sebab hal tersebut, saat ini masyarakat sudah familiar dengan istilah minimarket, supermarket, dan hypermarket. Sering dianggap sama, ternyata ketiganya berbeda lho.
Artikel berikut akan membahas perbedaan dari minimarket, supermarket, dan juga hypermarket. Untuk informasi lebih lengkap, yuk simak artikel berikut dikutip dari buku Manajemen Minimarket oleh Asep ST Sujana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Minimarket
Minimarket merupakan gerai retail yang paling banyak ditemukan. Pasalnya, minimarket lazim menjadi pilihan pertama saat seseorang mencari kebutuhan rumah yang mendesak.
Perbedaan paling dasar adalah kemudahan minimarket diakses masyarakat. Yang paling dasar membedakannya dengan yang lain, minimarket sangat mudah untuk dijangkau.
Dengan gerai seluas 100-200 m², minimarket umumnya berlokasi di pemukiman padat atau dekat jalan raya. Selain itu, jumlah item yang dijual kurang dari 5.000 item dan memiliki maksimal dua orang kasir.
Pada dasarnya, minimarket menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari dalam jenis dan jumlah terbatas. Biasanya pembeli berkunjung 2-4 kali setiap minggunya dengan nilai transaksi kurang dari Rp. 35 ribu.
Belakangan ini, minimarket mulai mengupgrade jam operasionalnya menjadi 24 jam. Ini untuk membantu masyarakat apabila terdapat kebutuhan mendadak di tengah malam.
Contoh minimarket yang biasa kita temukan seperti Indomaret, Alfamart, dan sejenisnya. Selain jaringan yang sudah sangat terkenal ini, ada juga minimarket lokal yang dikelola masyarakat.
2. Supermarket
Umumnya, supermarket memiliki luas 750-3.000 m². Sesuai namanya, di sini menyediakan beragam produk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari makanan segar, siap saji, hingga yang bukan untuk dikonsumsi.
Selain itu,barang-barang yang dijual sekitar 5.000-25.000 item dan jumlah transaksi per konsumennya adalah Rp. 35 ribu atau Rp. 75 ribu. Selanjutnya, konsumen berbelanja 2-3 kali sebulan ke tempat ini.
Jumlah kasir yang disediakan minimal sekitar 3-20 org. Jika dibandingkan dengan minimarket, supermarket lebih banyak memiliki mesin pendingin untuk kebutuhan produk dan kenyamanan pengunjung.
Lazimnya, supermarket dikunjungi pelanggan untuk belanja mingguan atau kebutuhan mendesak dalam ukuran besar. Supermarket yang biasa kita jumpai seperti Superindo, Giant Express, ataupun Foodhall.
3. Hypermarket
Sesuai namanya, hypermarket merupakan swalayan yang paling besar jika dibandingkan dengan minimarket ataupun supermarket. Hypermarket merupakan kombinasi antara supermarket dan toko umum.
Total item yang dijual sekitar 25-50.000 dan berada di area seluas 5.000-12.000 m². Selain itu, hypermarket menawarkan pilihan item non-food yang lebih banyak, termasuk produk kesehatan dan kecantikan.
Walaupun tidak hanya menjual makanan, namun mayoritas produk yang dijual disini tetaplah bahan maupun makanan siap saji. Selebihnya adalah produk elektronik, kebutuhan rumah tangga, pakaian dan lain-lain.
Format hypermarket kini menjadi primadona bagi peritel pasar modern. Hypermarket dapat dengan cepat memberi kontribusi terbesar bagi pendapatan peritel sebuah grup ritel modern.
Konsumen biasanya berbelanja ke tempat ini untuk kebutuhan bulanan atau satu kali dalam sebulan, dengan rata-rata transaksi lebih dari Rp.100 ribu yang dilayani oleh sekitar 25-50 kasir per gerainya.
Itu tadi definisi serta perbedaan dari minimarket, supermarket, dan hypermarket. Jangan salah lagi ya Detikers.
(row/row)