Mentan Syahrul Yasin Limpo Panen Bawang Merah di Sumbar

Mentan Syahrul Yasin Limpo Panen Bawang Merah di Sumbar

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Rabu, 14 Jun 2023 16:38 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo panen bawang merah di Sumbar (14/6/2023).
Foto: dok. Kementan
Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, sekaligus melakukan panen. Kunjungan dilakukan di tengah penyelenggaraan Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan XVI di Kota Padang.

Dalam kunjungan dan kegiatan panen di Nagari/Desa Sungai Nanam, Kecamatan Lembah, Kabupaten Solok itu, mentan didampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan Bupati Solok Epyardi Asda.

"Saya gembira dan menyambut baik tanam dan panen raya bawang merah di Kabupaten Solok ini sebagai perwujudan keberhasilan petani. Saya kagum dengan langkah agresif Pak Gubernur (Sumbar) dan bupati (Solok) yang mendorong petani optimalisasi lahan. Dan saya kagum langkah di Solok yang begitu cepat. Dalam dua tahun bisa mengimbangi petani di Jawa," kata Syahrul dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan panen ini memberikan harapan besar bagi ketersediaan dan kecukupan bawang merah Indonesia yang pada saat hari besar terjadi kelangkaan. Produktivitas tinggi tersebut, kata Syahrul, juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangun dan memperkuat sentra baru di luar Pulau Jawa yang diharapkan dapat segera berproduksi memenuhi kebutuhan nasional.

"Oleh karena itu, saya bersama Pak Gubernur dan bupati hadirnya konsepsi integrated farming. Jadi macam-macam jenis pertanian yang didorong dalam satu kawasan konsepsi yang tertata. Ini sangat dibutuh tidak hanya Sumatera Barat, tapi untuk negara menghadapi climate change, El Nino tak usah ragu, air tak pernah surut," jelas Syahrul.

ADVERTISEMENT

Syahrul menjelaskan untuk menghasilkan pengembangan bawang merah yang baik perlu didukung dengan ketersediaan benih dalam jumlah yang cukup, waktu yang tepat dan mutu yang baik. Maka dari itu, penangkar dan produsen benih harus mempersiapkan kebutuhan benihnya.

"Dan upaya perlindungan tanaman melalui gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan secara ramah lingkungan menjadi peran penting dari awal penanaman untuk meningkatkan produktivitas dan upaya usaha tani yang aman konsumsi dan berkelanjutan," terang Syahrul.

Sementara itu, Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menambahkan pendampingan budidaya bawang merah telah dilakukan pada lahan seluas 12.000 hektare di Desa Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Luas tanam bawang merah Solok bertambah pesat dari semula 5.000 hektare di tahun 2016 kini mencapai 12.000 hektare.

"Produksi tahun 2022 lalu mencapai 188.563 ton, menembus ranking 3 nasional setelah Brebes dan Nganjuk. Sekitar 1.000 hektare bawang merah rutin dipanen setiap bulan dan dalam 2 minggu lagi ada panen juga untuk membantu pengamanan pasokan Idul Adha," papar Prihasto.

Prihasto menuturkan lahan bawang merah di Solok memiliki keunggulan dibanding daerah lain. Karakteristik lahan rata-rata berupa lahan miring dan berlereng, dengan tanah subur, air cukup tersedia dan intensitas panas mataharinya juga cukup sehingga cocok untuk pertumbuhan bawang merah sehingga mampu berproduksi sepanjang tahun.

"Saat ini Solok telah memiliki varietas yang telah terdaftar di Kementerian Pertanian bernama Solok Sumbar Sakato, terbukti adaptif dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi. Setiap bulan, sekitar 1.000 hektar rutin panen bawang merah di Solok ini. Dua minggu lagi ada panen juga untuk membantu pengamanan pasokan Idul Adha akhir bulan Juni nanti," terang Prihasto.

Prihasto menyampaikan Kementan hampir setiap tahun mengalokasikan bantuan untuk mendukung pengembangan hortikultura di Kabupaten Solok. Alokasi bantuan kawasan bawang merah tahun 2023 ini seluas 83 hektare dan bawang putih 20 hektare.

"Selain itu ada pula bantuan sarana pascapanen, sarana pengolahan, prasarana pascapanen serta sarana produksi pengembangan florikultura dan durian. Tahun lalu juga kita fasilitasi bantuan kentang," ujar Prihasto.




(prf/ega)

Hide Ads