Cerita Pedagang Pasar Senen yang Mulai Kebanjiran Order Jelang Pemilu

Cerita Pedagang Pasar Senen yang Mulai Kebanjiran Order Jelang Pemilu

tim detikcom - detikFinance
Kamis, 15 Jun 2023 15:36 WIB
Meski Pemilu 2024, masih delapan bulan lagi, sejumlah pedagang mulai kebanjiran order atribut partai politik. Seperti yang dialami pedagang pakaian di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya.
Foto: dok. Pengelola Pusat Perbelanjaan Senen Jaya

Mulai Terima Orderan

Toko atribut partai Talang Parindu di Lantai 2, Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2, mengaku jelang pemilu pesanan meningkat 40 persen dibandingkan kondisi normal. Dalam sekali pesanan, toko yang sudah ada di Pasar Senen sejak 30 tahun yang lalu ini sanggup menerima orderan puluhan ribu kaos, kemeja, rompi dan topi dari sejumlah partai politik dan calon legislatif. "Pelanggan saya bukan dari wilayah Jakarta saja tapi juga caleg dari Maluku dan Sumatera Barat." ujar Busril (54) pemiliknya.

Kendati orderan atribut dan aksesoris partai sudah mulai masuk, Busril mengaku tokonya belum kewalahan menggarap pesanan. "Masih pelan karena belum keluar nomor urut capres dan caleg, makanya yang sudah pesan nomornya tidak ditulis di kaos pesanannya. Mungkin nanti enam-tiga bulan menjelang pemilu membludak. Sekarang mereka masih survei-survei harga." jelasnya.

Di Talang Parindu, kaos partai dibanderol Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per pcs, sedangkan kemeja partai Rp 50.000 per pcs. Klien mulai dari perorangan hingga partai politik, korporasi dan simpatisan partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasar Senen Jaya yang sudah ada sejak tahun 1733 menjadi salah satu pusat perputaran uang di Jakarta, lantaran memiliki daya tarik bagi pembeli barang-barang kualitas impor yang dijual dengan harga murah. Konsumennya datang dari seluruh penjuru kota di Indonesia. Mereka rerata adalah pedagang baju, jam tangan, sepatu, sendal, tas dan kacamata di luar Jakarta dan pulau Jawa.

Harganya tergantung grade dari barang yang dijual tersebut, termurah berkisar Rp 5.000 dan termahal bisa sampai jutaan rupiah. Barang-barang impor yang ada di sana rerata berasal dari, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan Australia. "Senen Jaya 1&2 menjadi pusat pakaian, jam tangan, emas, konveksi, reklame, kacamata, perlengkapan TNI/Polri, atribut partai, hingga kue subuh," jelas Prismo.

ADVERTISEMENT

PT Pembangunan Jaya pengembang Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2 telah merampungkan konstruksi gedung setinggi lima lantai ini dan resmi dibuka untuk umum pada Februari lalu. Bangunan seluas 60.000 m2 di atas lahan 2 hektar ini Senen menampung 1.720 unit kios di lantai basement, lantai dasar, lantai 1 dan 2 hingga lantai atap dengan investasi mencapai Rp 900 miliar.

Dilengkapi lot parkir untuk 600 kendaraan roda empat, Senen Jaya 1&2 menawarkan kios ukuran 4-20 meter persegi (m2) serentang harga mulai Rp 44 juta per m2. Harga tersebut adalah harga sewa selama 20 tahun pemakaian. Ditawarkan cara bayar angsuran bertahap panjang selama 5 tahun melalui pembiayaan bank.

Untuk sampai ke Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2, pengunjung bisa menggunakan transportasi umum seperti kereta Commuter Line dan bus Trans Jakarta. Semua kendaraan umum itu berhenti persis di depan gedung, sehingga turun dari kendaraan umum pengunjung tinggal jalan kaki menuju lokasi. Bahkan ada akses langsung dari halte Trans Jakarta ke lantai 1 dan 2 gedung Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2.

Jika menggunakan MRT, Anda bisa turun di Stasiun Senayan lalu melanjutkan dengan feeder Transjakarta 1P dari Halte Bundaran Senayan. Langsung turun di depan Pasar Senen. "Atau bisa juga turun di Stasiun Bundaran HI lalu lanjut naik Transjakarta Koridor 1 untuk transit di Halte Monas. Dari mana-mana gampang dan dekat," pungkas Prismo.


(/)