Xi Jinping Happy Bertemu Bill Gates hingga Sebut Kawan Lama

Xi Jinping Happy Bertemu Bill Gates hingga Sebut Kawan Lama

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 17 Jun 2023 15:30 WIB
Bill Gates Xi Jinping
Xi Jinping Happy Bertemu Bill Gates hingga Sebut Kawan Lama/Foto: Xinhua
Jakarta -

Presiden China Xi Jinping menerima kunjungan Bill Gates di China Jumat (16/6) kemarin. Pertemuan ini menjadi yang terbaru sejak 2019 silam.

Dalam pertemuan itu, Xi Jinping mengaku senang. Ia pun mengatakan pihaknya telah meminta Gates untuk membantu mempromosikan hubungan AS-China termasuk melobi untuk teknologi China masuk ke AS.

"Saya sangat senang melihatmu. Kami tidak bertemu satu sama lain selama lebih dari tiga tahun dan Anda adalah teman lama kami. Dia adalah teman Amerika pertama yang saya lihat tahun ini," kata Xi Jinping dikutip dari CNN, Sabtu (17/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya selalu percaya bahwa fondasi hubungan AS-China ada pada rakyatnya. Saya menaruh harapan saya pada rakyat Amerika," tambahnya.

Ini bukan pertama kalinya Xi Jinping meminta pemimpin bisnis AS untuk membantu meningkatkan hubungan antara kedua negara. Pada 2021, Xi Jinping juga meminta kepada mantan ketua dan CEO Starbucks (SBUX) Howard Schultz, agar bisa membantu mempromosikan hubungan bilateral AS dan China.

ADVERTISEMENT

Pertemuan Gates dengan Xi Jinping terjadi sehari setelah Gates Foundation berjanji menyumbang US$ 50 juta untuk penelitian di China. Penelitian yang dimaksud adalah penemuan obat dan perawatan penyakit menular seperti tuberkulosis dan malaria, yang secara tidak proporsional mempengaruhi orang-orang termiskin di dunia.

Hubungan Xi Jinping dengan Gates memang cukup dekat, bahkan Gates pernah mengirimkan dana darurat untuk China guna melawan pandemi COVVID-19. Atas pemberian itu, Xi Jinping menyampaikan ucapan terima kasih secara pribadi.

Di sisi lain, hubungan AS-China memburuk baru-baru ini. Bulan lalu, Microsoft mengungkap bahwa peretas yang didukung China kemungkinan mengganggu komunikasi kritis antara AS dan Asia Pasifik.

Peretas China telah aktif sejak pertengahan 2021 dan menargetkan organisasi infrastruktur penting di wilayah Guam AS dan di bagian lain AS sebagai bagian dari kampanye mata-mata dan pengumpulan informasi. Organisasi yang ditargetkan oleh peretas antara lain mencakup sektor maritim, transportasi, komunikasi, utilitas, dan pemerintah.

Hubungan AS dan China tak baik juga usai hengkangnya LinkedIn dari China. Pada bulan Mei, jejaring sosial milik Microsoft mengumumkan telah memangkas lebih dari 700 pekerjaan dan menutup aplikasi kariernya di China.

(ada/ara)

Hide Ads