Emas Batangan Laris Manis di Korsel, Bisa Dibeli di 'ATM'

Emas Batangan Laris Manis di Korsel, Bisa Dibeli di 'ATM'

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 17 Jun 2023 20:30 WIB
Ilustrasi Emas
Ilustrasi/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pembelian emas batangan semakin laris manis di Korea Selatan. Minat masyarakat Korsel didorong dengan nilai emas yang naik didorong melonjaknya inflasi yang kuat di seluruh dunia.

Sangking larisnya, Korea Selatan mempermudah masyarakat membeli emas batangan lewat mesin penjualan otomatis atau seperti ATM. Mesin itu diperkenalkan pada September 2022 dan bisa ditemukan di supermarket-supermarket.

Salah satu supermarket yang menyediakan mesin itu adalah GS Retail. Supermarket itu mengungkap penjualan emas batangan di tokonya mencapai US$ 19 juta atau setara Rp 283,5 miliar (kurs Rp 14.925). Angka itu terkumpul dalam sembilan bulan terakhir yang berakhir hingga Mei 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam mesin otomatis itu, emas batangan yang ditawarkan ada lima ukuran, dengan berat 0,13 ons hingga 1,3 ons. Harganya pun berubah-ubah, mengikuti harga emas dunia.

"Emas batangan paling populer adalah yang terkecil, 0,13 ons, yang saat ini dihargai sekitar US$ 225," kata perwakilan GS Retail dikutip dari UPI News Korea, Sabtu (17/6/2023).

ADVERTISEMENT

GS Retail mengoperasikan lebih dari 10.000 tokonya di seluruh Korea Selatan. Popularitas emas batangan di toko-tokonya telah mendorong perusahaan untuk menambah jumlah gerainya dengan rencana mencapai 50 toko pada akhir tahun.

"Orang-orang berusia 20-an dan 30-an tampaknya menjadi pembeli utama, membeli emas fisik sebagai sarana investasi, terutama di saat-saat seperti ini, ketika nilainya terus meningkat," lanjut manajemen GS Retail.

Sebagai informasi, harga emas mulai melonjak pada bulan Maret di tengah keruntuhan Silicon Valley Bank dan orang-orang beralih ke emas sebagai investasi yang aman.

"Inflasi yang mengganggu dan krisis SVB tampaknya telah menyebabkan lebih banyak orang tertarik pada aset anti-inflasi seperti emas," kata Profesor Universitas Inha Lee Eun-hee.

Namun, ia menilai, euforia masyarakat membeli emas batangan di toko swalayan tampaknya seperti hanya untuk mengikuti tren saja. Jadi bukan untuk melakukan investasi yang serius.

"Saya percaya popularitas emas batangan ini terutama karena aksesibilitasnya yang mudah, apalagi di toko swalayan," pungkasnya.

(ada/ara)

Hide Ads