Biang Kerok Korut Krisis Pangan hingga Warga Tewas, Gaji Kim Jong Un Disorot

Biang Kerok Korut Krisis Pangan hingga Warga Tewas, Gaji Kim Jong Un Disorot

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 19 Jun 2023 07:00 WIB
North Koreas leader Kim Jong Un poses for a photo with Korean Peoples Army medics during a meeting to recognise their contributions in fighting the coronavirus disease (COVID-19) pandemic in Pyongyang, North Korea, August 18, 2022 in this photo released by North Koreas Korean Central News Agency (KCNA). KCNA via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. REUTERS IS UNABLE TO INDEPENDENTLY VERIFY THIS IMAGE. NO THIRD PARTY SALES. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA. TPX IMAGES OF THE DAY
Kim Jong Un/Foto: REUTERS/KCNA
Jakarta -

Krisis pangan di Korea Utara (Korut) semakin menjadi-jadi hingga banyak warga yang meninggal dunia. Disebutkan krisis ini terjadi usai pemimpin negara itu, Kim Jong Un, menutup perbatasan sebagai respons pandemi COVID-19.

Dikutip dari BBC, Minggu (18/6/2023) kemarin, Korea Utara mulai menutup total pintu perbatasannya pada 27 Januari 2020 hingga saat ini. Kondisi ini membuat banyak makanan dan barang tak bisa masuk.

Padahal Korut merupakan negara yang belum mampu menghasilkan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan 26 juta penduduknya. Sebagian besar kebutuhan pangannya didapat melalui impor dari China dan sejumlah bantuan kemanusiaan dari berbagai negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu pemerintah Korut masih sangat mengandalkan impor biji-bijian dari China, pupuk, dan mesin yang dibutuhkan untuk bercocok tanam. Namun semua itu terhenti imbas pandemi dan penutupan perbatasan yang sedari awal sudah sangat ketat di jaga.

Para warganya yang sejak dulu diisolasi dari dunia luar, semakin terkurung di kota mereka. Bahkan para penjaga diperintahkan untuk menembak siapapun bahkan yang mendekati perbatasan.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, krisis pangan yang parah tidak dapat terhindarkan dan tidak sedikit warga negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu mati karena krisis pangan.

Sementara itu, seorang pekerja konstruksi yang tinggal di dekat perbatasan China mengatakan persediaan makanan sangat sedikit di kawasan tempat tinggalnya, sehingga lima orang di desanya telah meninggal karena kelaparan.

"Awalnya saya takut mati karena Covid, tapi kemudian saya mulai khawatir mati kelaparan," kata pria yang diberi nama samaran Chan Ho.

Berapa gaji Kim Jong Un? Cek halaman berikutnya.

Gaji dan Harta Kekayaan Kim Jong Un

Di tengah krisis pangan kronis yang menimpa negaranya, diketahui Kim Jong Un dan keluarga hidup dalam kemewahan. Berdasarkan laporan dari Fox Business dan Celebrity Net Worth, disebutkan harta kekayaan yang dimiliki Kim Jong Un mencapai US$ 5 miliar atau setara dengan Rp 74,5 triliun (kurs Rp 14.900).

Sementara itu, dirinya tercatat menerima gaji US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,49 triliun dalam setahun. Bila dihitung per bulan, ia menghasilkan sekitar Rp 124 miliar.

Sekadar informasi data ini didapat dari hasil penyelidikan bersama Korea Selatan dan Amerika pada Maret 2013. Jadi besar kemungkinan bila besaran harta kekayaan yang dimiliki Kim Jong Un ini sudah berubah.

Dalam penyelidikan tersebut, dijelaskan bahwa aset milik Kim Jong Un beserta keluarganya ditemukan di lebih dari 200 rekening bank asing yang berlokasi di seluruh dunia di berbagai negara termasuk Austria, Liechtenstein, Russia, Singapura, China, Swiss, dan Luksemburg. Banyak dari akun ini berlokasi di China dan dilaporkan berisi uang tunai ratusan juta dolar.

Menurut laporan, Kim memiliki hampir 20 istana dan rumah mewah yang tersebar di seluruh Korea Utara untuk penggunaan pribadinya. Dia juga dikatakan memiliki lebih dari 100 mobil mewah, dengan preferensi mobil sport Eropa.

Selain itu, Kim Jong-un memiliki setidaknya satu jet pribadi dan kapal pesiar mewah yang panjangnya lebih dari 100 kaki. Sebagaimana dirinci oleh mantan pemain basket Dennis Rodman, Kim Jong Un menghabiskan sebagian besar waktunya di sebuah pulau pribadi di lepas pantai Korea Utara.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari nknews, besaran gaji yang diterima masyarakat Korut telah diatur oleh negara sebelumnya. Secara resmi gaji rata-rata warga negara itu antara 5.000 dan 10.000 won Korea Utara sebulan, kira-kira setara US$ 1-3 (Rp 15.000-45.000).

Jumlah ini tentu sangat kecil mengingat satu kilogram beras di sana berkisar 5.000 won Korea Utara. Artinya besaran gaji mereka sebulan hanya bisa membeli beberapa kilogram beras.

Meski begitu, dikatakan untuk sejumlah profesi khususnya yang berkaitan dengan militer, para pekerja dapat menerima ransum setiap hari secara teratur. Biasanya pemerintah Korut akan memberikan 700 hingga 900 gram sereal untuk setiap karyawan di sektor ini setiap harinya, ditambah dengan 'bekal tambahan' untuk tanggungan keluarga di rumah.

Di luar itu, sejumlah perusahaan di Korut juga memberikan tambahan berupa hasil pangan seperti minyak, kol/kubis, apel, ikan, daging babi, dan sejumlah kebutuhan lainnya.

Tertinggi, beberapa pabrik ada yang membayar bonus tunai kepada karyawan yang jauh melebihi upah formal. Dalam beberapa kasus, besaran bonus ini bisa mencapai US$ 50-70. Biasanya mereka yang mendapat bonus besar ini merupakan para pekerja di sektor padat karya untuk ekspor.



Simak Video "Video: Kim Jong Un Resmikan Wisata Pantai Megah di Korut, Tertarik Mampir?"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads