Electrum Bangun Pabrik, GOTO Pede 2030 Seluruh Armadanya Motor Listrik

Electrum Bangun Pabrik, GOTO Pede 2030 Seluruh Armadanya Motor Listrik

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 23 Jun 2023 14:24 WIB
Electrum
Electrum. Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Rencana pembangunan pabrik sepeda motor listrik (2W EV) oleh Electrum dinilai akan memberikan dampak positif terhadap fundamental bisnis GoTo. Electrum sendiri merupakan perusahaan patungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA)

Dengan kapasitas produksi sebanyak 250 ribu per line pada tahap awal, kehadiran pabrik motor EV tersebut dalam jangka pendek diperkirakan akan memberikan sentimen positif terhadap pergerakan saham GoTo menuju target harga wajarnya sebesar Rp 150 per saham.

Direktur Layanan On-Demand GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo, menegaskan dukungan grup GoTo bagi Electrum sebagai salah satu kontributor pertumbuhan Grup GoTo. Pembangunan pabrik Electrum ini merupakan langkah besar dalam upaya GoTo mencapai target Nol Emisi dengan transisi armada menjadi kendaraan listrik penuh pada tahun 2030.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak fase ujicoba motor listrik di Jakarta, kami telah menghadirkan berbagai perubahan serta antusiasme serta sambutan positif dari mitra driver dan konsumen. Penggunaan motor listrik membantu mitra kami mengurangi biaya operasional, dengan meniadakan biaya bahan bakar dan penggantian oli transmisi. Konsumen pun mendapatkan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dari kendaraan listrik tersebut," tegas Catherine melalui keterangan resminya, Jumat (23/6/2023).

Untuk mendorong penggunaan motor listrik, GoTo berencana untuk mempermudah mitra driver memiliki kendaraan tersebut. "Upaya ini sekaligus memperluas layanan GoRide Electric untuk menjangkau lebih banyak pelanggan," tutup Catherine.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan dalam riset singkatnya menilai groundbreaking pabrik Electrum di Zona E Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat pada Jumat kemarin akan mendorong percepatan penerimaan sepeda motor listrik secara lebih luas di masyarakat. Kehadiran pabrik baru ini juga berpotensi memenuhi kebutuhan motor listrik nasional yang ditargetkan oleh pemerintah akan mencapai 9 juta unit pada tahun 2030.

"Pabrik baru yang dibangun ini tentunya akan menguntungkan seluruh ekosistem GoTo karena akan mendukung inisiatif 2W EV saat ini (kemitraan dengan Gogoro dan Gesits). Dengan pasokan tambahan dari pabrik baru, Electrum dapat menjual 2W EV-nya dengan harga yang lebih rendah dan memungkinkannya bersaing dengan merek seperti Volta, Alva, serta yang lainnya," ujar Farras.

Farras memperkirakan harga jual motor listrik produksi Electrum ini akan berkisar antara Rp 20-23 juta per unit. "Dengan spek (spesifikasi sepeda motor) dan build yang mirip dengan Alva atau Gesits," ujarnya.

Dengan begitu, lanjut Farras, pihaknya memproyeksikan Electrum berpotensi membukukan pendapatan sekitar Rp 10 triliun sampai Rp11 triliun dalam tiga tahun ke depan secara gabungan. "Meskipun biaya R&D (Research & Development)-nya mungkin tinggi di tahun-tahun awal, kami memperkirakan Electrum akan mencapai titik impas setelah 5-7 tahun, sejalan dengan tren di antara produsen 2W EV," ungkapnya.

GoTo juga dinilai akan diuntungkan dengan ekosistem pengemudinya yang telah menjadi pendorong lahirnya inisiatif baru berupa pembangunan pabrik Electrum ini.

"GoTo dapat mendorong para pengemudinya untuk beralih ke EV menggunakan produk Electrum daripada merek lain," kata dia.

Dengan jumlah mitra pengemudi roda dua melalui Gojek yang jumlahnya mencapai jutaan, GoTo sudah memiliki pangsa pasar yang besar untuk Electrum.

Atas dasar itu Farras merekomendasikan peringkat BELI (BUY) untuk saham GoTo dengan Target Price (TP) Rp150 per saham dalam jangka pendek.

(das/das)

Hide Ads