Petani di Wonogiri Panen 200 Ton Gabah Hasil Digitalisasi Pertanian

Nabila Els Nur Azizah - detikFinance
Jumat, 30 Jun 2023 14:33 WIB
Foto: Dok. INDICO
Jakarta -

Anak perusahaan Telkomsel, INDICO, meraih hasil perdana pada penerapan solusi digital contract farming yaitu Digital Food Ecosystem (DFE). Lewat platform itu, INDICO dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur di Wonogiri, Jawa Tengah berhasil panen 200 ton gabah padi dari 40 hektare lahan sawah.

Keberhasilan penerapan digitalisasi pertanian ini membantu sekitar 50 petani yang ada di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dalam menghasilkan komoditas lebih berkualitas sekaligus meningkatkan nilai komersial hasil pertanian mereka.

CEO INDICO Andri Kristianto menuturkan pihaknya senang bisa turut berkontribusi dalam menghasilkan kualitas gabah yang lebih sehat melalui penerapan teknologi Telkomsel Internet of Things atau IoT dan digitalisasi pertanian dalam budidaya pertanian yang dilakukan tiga bulan terakhir.

"Di samping itu, melalui mekanisme digital contract farming, kami juga membantu petani untuk memperoleh nilai ekonomi yang lebih baik dari penjualan hasil panen tersebut. Upaya kami dalam pilot project ini menjadi langkah awal strategis dalam memberdayakan sektor agritech yang akan meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional," ujar Andri dalam keterangan tertulis, Jumat (30/6/2023).

Digital contract farming memadukan metode pertanian presisi melalui digitalisasi pertanian dengan jaminan petani akan mendapatkan harga jual lebih tinggi daripada harga pasar.

Ada pun digitalisasi yang INDICO lakukan meliputi persiapan lahan sampai proses budidaya tanaman meliputi pemanfaatan sensor IoT untuk mengukur kadar nitrogen, fosfor, dan kalium dalam tanah.

Selain itu, INDICO juga memanfaatkan drone untuk melakukan penyiraman lahan menggunakan pupuk serta pestisida. Diperkenalkan pula aplikasi bernama my.dfe.farm untuk mencatat perkembangan proses budidaya.

Dalam menjalankan seluruh prosedur operasional tersebut, petani dipandu dan didampingi oleh agronomis berpengalaman.

Metode pertanian presisi yang INDICO implementasikan bersama Gapoktan Tani Makmur menghasilkan gabah padi dengan jumlah rata-rata per ubinnya lebih tinggi sekitar delapan persen dibandingkan hasil panen tanpa metode pertanian presisi.

Hasil panen tersebut akan disalurkan melalui mitra INDICO untuk pemasaran dan penjualan lebih lanjut. Pada musim tanam yang dimulai pada April 2023, petani yang bergabung dalam digital contract farming sempat mengalami kekurangan pasokan air untuk penyiraman lahan.

Bersama petani, INDICO mengidentifikasi kendala tersebut dan membangun sumur irigasi sebagai solusi. Hasilnya, petani bisa melakukan panen padi sesuai waktu yang telah diprediksi sebelumnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya kondisi serupa, Telkomsel sebagai induk usaha INDICO berinisiatif memberikan bantuan sumur irigasi kepada Gapoktan Tani Makmur yang akan dibangun dalam waktu dekat.




(anl/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork