Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad menilai Indonesia mulai kembali ke jalurnya setelah sempat dihantam badai pandemi COVID-19. Ia mengapresiasi capaian ini namun tidak menganggapnya sebagai prestasi yang tinggi.
"Sebenarnya kalau melihat capaian itu kita kan baru istilahnya kembali on the track, sempat di sini, terus pasca covid turun lagi, kemudian naik lagi. Menurut saya secara umum memang prestasi tapi masih terlalu dini dikatakan prestasi yang tinggi," katanya kepada detikcom, Senin (3/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, ujar Tauhid, Indonesia berada di kelas tersebut namun pada posisi yang terbawah. Ia menyebut masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Karena baru aja berada di kelas itu (upper middle income country) tapi paling bawah. Jadi kalau prestasi itu kalau misalnya sudah mencapai US$ 12 ribu, ini kan baru sekitar US$ 4.000-an, jadi masih naik sedikit tapi terdapat pada kelompok middle yang bawah. Apresiasi tapi masih banyak pekerjaan rumah," lanjutnya.
Sementara itu, Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda berpendapat PR yang harus diselesaikan Indonesia antara lain pemerataan ekonomi. Apalagi kemiskinan ekstrem di Indonesia belum berhasil dihapus.
"Tapi memang kita harus memikirkan juga nih, masih banyak sekali PR-nya, apa? PR-nya kalau kita bisa bilang ini hanya satu sisi, hanya dari PDB per kapita. Kalau kita lihat dari data kesejahteraan lainnya masih sangat belum membaik, baik kemiskinan, masih banyak kemiskinan ekstrem kan." tuturnya.
Ia berharap meski pendapatan per kapita Indonesia naik, pemerintah diminta mengatasi kesenjangan ekonomi. Pasalnya ada beberapa golongan masyarakat yang dinilai tidak mendapatkan kenaikan pendapatan yang signifikan.
"Buat apa kita masuk ke upper middle tapi tidak bisa membereskan masalah sosial. Masalahnya pendapatan per kapita tinggi tapi yang terjadi masih ada kesenjangan. Yang tinggi kan bisa saja golongan tertentu kan, tapi beberapa golongan lainnya tidak mendapatkan kenaikan pendapatan signifikan," pungkasnya.
(ara/ara)