Pemanfaatan teknologi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air terus meningkat, terlebih di masa pascapandemi. Hal ini juga digambarkan lewat sebuah survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Survei bertajuk 'Penggunaan Internet oleh UMKM dan Korporasi 2023' tersebut mengungkapkan penggunaan internet oleh entitas usaha di Indonesia telah mencapai 95%. Rinciannya, penggunaan internet oleh entitas Usaha Mikro sebesar 93,40%, Usaha Kecil 93,37%, Usaha Menengah 99,55%, dan Usaha Besar 100%.
e-commerce menjadi salah satu kanal yang diandalkan para pelaku usaha untuk meningkatkan usaha dan meninjau ulang strategi usaha demi mempertahankan bisnisnya menyusul pemulihan kondisi pascapandemi. Lantas, bagaimana dampak e-commerce terhadap peningkatan usaha di Indonesia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bertajuk 'Dampak Integrasi GoTo Terhadap Mitra di Ekosistem' mengungkapkan peran dan kontribusi salah satu e-commerce di Indonesia terhadap ekonomi nasional, khususnya pada UMKM yang tergabung sebagai penjual di platform tersebut.
Data riset LPEM FEB UI yang dilakukan pada 1.132 responden menunjukkan pada 2022, pendapatan penjual di e-commerce Tokopedia mengalami peningkatan dengan jumlah rata-rata sekitar Rp 10 juta per bulan.
Diketahui, penjual lama (yang sudah bergabung sebelum integrasi GoTo) mampu membukukan pendapatan rata-rata sebesar Rp 10,7 juta per bulannya, sementara penjual baru (yang sudah bergabung sesudah integrasi GoTo) dapat meraih pendapatan rata-rata sebesar Rp 7,8 juta per bulan di 2022.
Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin, Ph.D mengungkapkan pada 2022 masyarakat secara umum masih menahan konsumsi. Hal ini terlihat dari indeks pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih lebih rendah dari periode sebelum pandemi.
"Namun demikian, platform teknologi telah menjadi pilihan masyarakat untuk konsumsi. Sehingga, mitra ekosistem teknologi pendapatannya tetap konsisten atau meningkat," ungkap Chaikal dalam keterangan tertulis, Selasa (4/7/2023).
Berdasarkan riset tersebut, pendapatan penjual Tokopedia secara keseluruhan tetap konsisten di tahun 2022 dengan rata-rata sekitar Rp 10 juta per bulan. Jika dirinci lebih lanjut, untuk penjual Tokopedia lama (penjual yang sudah bergabung sebelum integrasi GoTo) membukukan pendapatan rata-rata sebesar Rp 10,7 juta per bulan, sementara penjual baru (penjual yang sudah bergabung sesudah integrasi GoTo) meraih pendapatan rata-rata sebesar Rp 7,8 juta per bulan di tahun 2022.
Hal tersebut dinilai baik, melihat berakhirnya era pandemi membuat masyarakat perlahan berbelanja secara langsung di toko (offline) tanpa menghilangkan kebiasaan mereka berbelanja online yang dinilai lebih mudah.
Klik halaman selanjutnya >>>
Simak Video "Video: Kisah Pengusaha Garmen Manfaatkan E-commerce Buat UMKM Naik Kelas"
[Gambas:Video 20detik]