Dampak e-Commerce Bawa Untung Usaha Lokal

Dampak e-Commerce Bawa Untung Usaha Lokal

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Selasa, 04 Jul 2023 16:23 WIB
Illustrasi Belanja Online atau e-Commerce
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Pemanfaatan teknologi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air terus meningkat, terlebih di masa pascapandemi. Hal ini juga digambarkan lewat sebuah survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Survei bertajuk 'Penggunaan Internet oleh UMKM dan Korporasi 2023' tersebut mengungkapkan penggunaan internet oleh entitas usaha di Indonesia telah mencapai 95%. Rinciannya, penggunaan internet oleh entitas Usaha Mikro sebesar 93,40%, Usaha Kecil 93,37%, Usaha Menengah 99,55%, dan Usaha Besar 100%.

e-commerce menjadi salah satu kanal yang diandalkan para pelaku usaha untuk meningkatkan usaha dan meninjau ulang strategi usaha demi mempertahankan bisnisnya menyusul pemulihan kondisi pascapandemi. Lantas, bagaimana dampak e-commerce terhadap peningkatan usaha di Indonesia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bertajuk 'Dampak Integrasi GoTo Terhadap Mitra di Ekosistem' mengungkapkan peran dan kontribusi salah satu e-commerce di Indonesia terhadap ekonomi nasional, khususnya pada UMKM yang tergabung sebagai penjual di platform tersebut.

Data riset LPEM FEB UI yang dilakukan pada 1.132 responden menunjukkan pada 2022, pendapatan penjual di e-commerce Tokopedia mengalami peningkatan dengan jumlah rata-rata sekitar Rp 10 juta per bulan.

ADVERTISEMENT

Diketahui, penjual lama (yang sudah bergabung sebelum integrasi GoTo) mampu membukukan pendapatan rata-rata sebesar Rp 10,7 juta per bulannya, sementara penjual baru (yang sudah bergabung sesudah integrasi GoTo) dapat meraih pendapatan rata-rata sebesar Rp 7,8 juta per bulan di 2022.

Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin, Ph.D mengungkapkan pada 2022 masyarakat secara umum masih menahan konsumsi. Hal ini terlihat dari indeks pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih lebih rendah dari periode sebelum pandemi.

"Namun demikian, platform teknologi telah menjadi pilihan masyarakat untuk konsumsi. Sehingga, mitra ekosistem teknologi pendapatannya tetap konsisten atau meningkat," ungkap Chaikal dalam keterangan tertulis, Selasa (4/7/2023).

Berdasarkan riset tersebut, pendapatan penjual Tokopedia secara keseluruhan tetap konsisten di tahun 2022 dengan rata-rata sekitar Rp 10 juta per bulan. Jika dirinci lebih lanjut, untuk penjual Tokopedia lama (penjual yang sudah bergabung sebelum integrasi GoTo) membukukan pendapatan rata-rata sebesar Rp 10,7 juta per bulan, sementara penjual baru (penjual yang sudah bergabung sesudah integrasi GoTo) meraih pendapatan rata-rata sebesar Rp 7,8 juta per bulan di tahun 2022.

Hal tersebut dinilai baik, melihat berakhirnya era pandemi membuat masyarakat perlahan berbelanja secara langsung di toko (offline) tanpa menghilangkan kebiasaan mereka berbelanja online yang dinilai lebih mudah.

Klik halaman selanjutnya >>>

Selain berhasil mendorong kenaikan pendapatan mitra penjual, riset yang sama menunjukkan kontribusi Tokopedia dalam membantu UMKM mendapatkan akses keuangan inklusif. Salah satunya dengan membuka akses terhadap pinjaman produktif.

Tercatat, persentase kuantitas jumlah pinjaman yang diterima oleh penjual Tokopedia meningkat di tahun 2022 mencapai 83,2 persen, dari 80,3% di tahun 2021. Jenis pinjaman yang paling banyak digunakan oleh penjual Tokopedia adalah pinjaman produktif secara online, yakni sebesar 10,83% dari total 391 responden.

Tak hanya itu, dari total 1.496 responden dalam riset ini, 66,4% penjual Tokopedia adalah laki-laki dan 33,6% adalah perempuan. Lebih lanjut, lebih dari setengah pekerja di penjual Tokopedia atau sekitar 58,5% dari pekerja di Tokopedia merupakan pekerja perempuan. Jumlahnya pun diperkirakan dapat terus meningkat ke depannya.

Chaikal menilai platform yang inklusif dan rendah hambatan ini membuka peluang lebih setara bagi masyarakat dari berbagai kelompok. Hadirnya platform inklusif seperti Tokopedia juga mendorong interaksi yang lebih kaya, keterwakilan yang lebih adil, solusi berkelanjutan, serta pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

"Sifat inklusif dan rendah hambatan ini kemudian menimbulkan efek bola salju positif lainnya yaitu peningkatan inklusi keuangan dan kesempatan kerja bagi perempuan," pungkasnya.



Simak Video "Video: Kisah Pengusaha Garmen Manfaatkan E-commerce Buat UMKM Naik Kelas"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads