Ketidakpastian ekonomi global saat ini masih berlangsung dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi berbagai negara. Pemerintah Indonesia meyakini kondisi ekonomi dalam negeri akan tetap terjaga baik di tengah gejolak ekonomi global.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat mayoritas didorong oleh konsumsi masyarakat. Untuk itu segmen itulah yang terus akan didorong untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Karena itu, kita selalu mengatakan, ayo bantu masyarakat supaya bisa mendorong konsumsi yang berkualitas lebih tinggi. Tapi bukan hanya lebih tinggi, kita maunya masyarakat konsumsi barang dalam negeri, supaya produksi dalam negerinya bergulir, meningkat, menciptakan multiplier di dalam negeri yang lebih kuat," katanya dalam Economic Update 2023 di YouTube CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mendorong konsumsi dalam negeri, proyek hilirisasi juga digadang-gadang menjadi modal Indonesia mendapatkan nilai tambah dari produk yang dihilirisasi. Nilai tambah itu yang akan menjadi negara yang tak lagi mengekspor barang mentah.
"Ini diinginkan oleh semua negara penciptaan nilai tambah yang lebih besar ini. Sehingga kita bisa menciptakan multiplier yang lebih besar, income yang lebih tinggi untuk masyarakat. Nah, di dunia internasional semua berlomba-lomba melakukan ini," jelasnya.
Kemudian, berbagai negara juga tengah mendorong ekonomi hijau, di mana negara di dunia juga tengah didorong untuk menurunkan emisi karbon. Ekonomi hijau disebut menjadi modal di samping menjaga kelestarian lingkungan.
"Bagaimana green ekonomi itu perlu didorong tiap negara ingin menciptakan green economy yang lebih sustainable. Kalau belakangan bicara soal hilirisasi sumber daya mineral kita, itu adalah bagian dari mendorong green economy kita," terangnya.
"Jadi, green economy bukan sekedar pembangkit listrik batubara, tapi juga sumber daya mineral, itu yang ingin kita olah menjadi nilai tambah yang lebih besar di dalam negeri," tutupnya.
(ada/das)