Sri Mulyani Ungkap Pelemahan Ekonomi Global Makin Terlihat, Ini Tandanya

Sri Mulyani Ungkap Pelemahan Ekonomi Global Makin Terlihat, Ini Tandanya

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 24 Jul 2023 10:49 WIB
Pemerintah menaikkan pajak impor barang konsumsi. Pengumuman kenaikan pajak impor barang konsumsi itu dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Istimewa/Kementerian Keuangan
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kecenderungan pelemahan ekonomi global semakin terlihat. Hal itu terlihat dari Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur pada mayoritas negara G20 dan ASEAN-6 mengalami kontraksi.

"Kondisi global memang menunjukkan kecenderungan pelemahan yang makin terlihat. Kalau kita lihat dari sisi indikator PMI manufaktur, dari negara-negara yang dilakukan monitoring, 61,9% dari negara-negara itu mengalami kontraksi PMI-nya," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin (24/7/2023).

Sebagai informasi, PMI adalah indeks yang menunjukkan arah tren ekonomi di sektor manufaktur. PMI di atas 50 menunjukkan sektor manufaktur mengalami ekspansi atau kemajuan, sedangkan di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau perlambatan misalnya terjadi penurunan permintaan dari konsumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara Besar yang Kontraksi

Sri Mulyani menyebut negara-negara yang memiliki peran besar terhadap perekonomian dunia mengalami kontraksi. Mereka adalah Amerika Serikat (AS), Eropa, Jerman, Prancis, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, Italia, Brazil, Afrika Selatan dan Singapura.

"Pelemahan dari PMI negara-negara ini memang perlu untuk kita waspadai apakah ini kecenderungan akan terus melemah dan tentu pada akhirnya mempengaruhi kondisi dan kinerja perekonomian global," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Sri Mulyani menyebut 23,8% berada di zona ekspansi-melambat, yaitu China, Thailand, Filipina, India, dan Rusia.

Posisi Indonesia

Indonesia termasuk 14,3% negara yang berada di zona ekspansi-akselerasi, di mana PMI Manufakturnya berada di level 52,5 pada Juni 2023. Indonesia bersama Turki dan Meksiko.

Sri Mulyani menyebut sejauh ini berbagai indikator ekonomi Indonesia masih cukup positif. Meski begitu, ancaman pelemahan dari global akan terus diwaspadai.

"Di satu sisi optimisme yang memberikan kita keyakinan hingga kuartal II-2023 nampaknya berbagai indikator Indonesia masih cukup positif, namun tanda-tanda terjadinya rembesan dari pelemahan global sudah mulai terlihat dari beberapa indikator kita," ucapnya.

Lihat juga Video 'Kepala Bappenas: Hindari Middle Income Trap, Ekonomi RI Harus Tumbuh 6%':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/ara)

Hide Ads