Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban memperkirakan penyertaan modal negara (PMN) 2023 akan cair ke sejumlah BUMN pada kuartal IV-2023 atau antara Oktober-Desember 2023.
Rionald mengatakan pencairan PMN 2023 masih perlu dilakukan diskusi dengan Komisi XI DPR RI. Pada Agustus 2023 masing-masing penerima akan dipanggil untuk melakukan pendalaman.
"Kita akan melakukan pencairan setelah kita melakukan pendalaman kepada komisi XI dan direncanakan pada Agustus akan dilakukan pendalaman bagi masing-masing BUMN yang akan menerima pencairan," kata Rionald dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin (24/7/2023).
"Diharapkan itu bisa kita cairkan di kuartal IV-2023 ini," tambahnya.
Sebelumnya Komisi VI DPR RI menyetujui usulan PMN sebesar Rp 5,7 triliun kepada 4 BUMN yang bersumber dari alokasi Cadangan Pembiayaan Investasi APBN 2023. Masing-masing BUMN tersebut yaitu PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)/IFG, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) dan PT Rajawali Nusantara (Persero)/ID Food.
Lebih rinci dijelaskan, IFG menerima sebesar Rp 3 triliun dalam rangka penyelesaian pengalihan polis Jiwasraya, InJourney sebesar Rp 1,19 triliun dalam rangka pembangunan infrastruktur KEK Mandalika dan Sanur, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) sebesar Rp 1 triliun dalam rangka risk mitigation perusahaan reasuransi dalam negeri, dan ID Food sebesar Rp 500 miliar dalam rangka investasi dan modal kerja.
"Komisi VI DPR RI meminta Menteri BUMN memperhatikan catatan Fraksi-Fraksi terkait dengan usulan yang bersumber dari alokasi Cadangan Pembiayaan Investasi APBN Tahun Anggaran 2023," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal, Kamis (15/6/2023).
(aid/das)