Jurus Kementan Pacu Ketersediaan Benih Bawang Putih Nasional di Sembalun

Jurus Kementan Pacu Ketersediaan Benih Bawang Putih Nasional di Sembalun

Yudistira Imandiar - detikFinance
Rabu, 26 Jul 2023 17:22 WIB
Kegiatan swakelola Kementan
Foto: dok. Kementan
Jakarta -

Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mengawal ketersediaan benih bawang putih. Pada tahun 2023, Direktorat Perbenihan Hortikultura kembali menginisiasi kegiatan kerja sama swakelola dalam penyediaan benih hortikultura, khususnya penyediaan benih bawang putih.

Dalam acara panen raya bawang putih program swakelola Musim Tanam 2023 di Sembalun, Lombok Timur, Selasa (25/7), Direktur Perbenihan Hortikultura Inti Pertiwi Nashwari menyatakan program swakelola benih bawang putih tahun ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan.

Kegiatan swakelola tersebut dimaksudkan untuk menyediakan benih bawang putih dalam rangka pemenuhan kebutuhan benih bawang putih pada program pengembangan kampung bawang putih pada tahun 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan kerja sama swakelola ini menjadi langkah antisipasi agar tidak terjadi lagi kegagalan pemenuhan target kampung bawang putih seperti pada tahun 2022," kata Inti Pertiwi dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (26/7/2023).

Inti menjelaskan hasil panen raya bawang putih itu akan dipergunakan untuk calon benih Kampung Bawang Putih tahun 2024. Sebab, kebutuhan benih bawang putih pada tahun 2024 sebanyak 600 ton, sehingga diharapkan kebutuhan benih dapat dipenuhi sebagian dari hasil panen program swakelola ini.

ADVERTISEMENT

"Saya merasa bangga dan yakin terhadap hasil swakelola penyediaan benih bawang putih di Sembalun akan berhasil, melihat pertanaman, hasil panen dan komitmen dari Kelompok Tani Pusuk Pujata untuk memenuhi target swakelola. Hasil panen bawang putih ini, umbinya cukup besar, hampir sama dengan bawang putih impor," ungkap Inti.

"Karena itu, kami siap melakukan pendampingan dalam hal teknis dan dukungan permodalan untuk pengembangan bawang putih di Sembalun," lanjutnya.

Inti menerangkan kegiatan swakelola penyediaan benih bawang putih dilaksanakan di daerah Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat yakni wilayah yang dikenal sebagai sentra produksi bawang putih sejak tahun 1980-an. Sampai tahun 1990-an, Sembalun mencapai masa kejayaan sebagai produsen bawang putih lokal yang memasok kebutuhan bawang putih hampir seluruh Indonesia. Namun, setelah masuknya bawang putih impor, kejayaan bawang putih dari Sembalun perlahan mulai menurun.

Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur Rumaksi menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan bawang putih di Sembalun. Ini mengingat kejayaan bawang putih sembalun di masa lampau yang memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi petani Sembalun.

"Melalui event ini tentunya kami sangat berharap pemerintah pusat semakin memberikan perhatian dan fasilitasi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pupuk, agar produksi dan produktivitas bawang putih di Sembalun terjaga," tutur Rumaksi.

Ketua Kelompok Tani Pusuk Pujata, Egi Frisma menyatakan kelompok taninya berkomitmen untuk menyediakan benih bawang putih sebanyak 72 ton setara dengan luas pertanaman 18 hektare, dengan varietas lumbu putih dan sangga Sembalun. Kegiatan swakelola itu, kata Egi, dapat memberikan dampak yang baik bagi petani, di samping itu kebutuhan pupuk saprodi melalui swakelola ini dapat dipenuhi secara optimal, sehingga hasilnya juga optimal.

"Program seperti ini menjadi bentuk program yang sangat baik dalam pengembangan bawang putih. Melihat hasil panen bawang putih hari ini telah memberikan gambaran dan bukti bahwa bawang putih lokal dapat menghasilkan umbi bawang yang besar, hampir sama dengan umbi bawang putih impor," papar Egi.

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menambahkan panen ini menjadi awal penentuan proses penyediaan benih berikutnya. Harapannya, lanjut Prihasto, hasil panen ini dapat memenuhi persyaratan standar benih yang dibutuhkan.

"Kelompok tani Pusuk Pujata perlu terus memperhatikan penanganan pascapanen dari hasil panen benih bawang putihnya. Berbagai hal yang dapat menimbulkan kerusakan benih dan penyusutan selama penyimpanan di gudang perlu dikendalikan," terang Prihasto.

"Muara dari arahan Direktur Jenderal Hortikultura ini tiada lain adalah agar benih bawang putih yang disediakan dari program swakelola ini benar-benar memenuhi standar tinggi sebagai benih bermutu," imbuhnya.

(anl/ega)

Hide Ads