Geomembran dan geotextile saat ini memang sering digunakan dalam dunia konstruksi teknik sipil. Kedua jenis material tersebut memiliki perbedaan walaupun keduanya dikategorikan sebagai geosintetik dan digunakan pada sektor konstruksi geoteknik.
Untuk para pekerja konstruksi yang baru terjun di bisnis konstruksi, mungkin agak sulit untuk membedakan material tersebut. Material tersebut memiliki tipe, fungsi, dan aplikasi yang berbeda pula.
Perbedaan Fungsi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Geomembran dan geotextile memiliki perbedaan dari segi fungsi materialnya. Fungsi dan penggunaan dari geomembran, ini biasanya bertujuan sebagai lapis kedap ,seperti pencegahan rembesan kolam limbah yang berpotensi mencemari lingkungan.
Sementara itu, geotextile secara sekilas terlihat seperti lembaran kain atau tikar yang memiliki fungsi sebagai separasi, filtrasi, proteksi dan stabilisasi pada tanah lunak. Material geotextile dan geomembran kerap digabungkan untuk membentuk suatu lapisan yang kuat (robust) terhadap tusukan dan menciptakan suatu lapis kedap yang memiliki durabilitas dan kinerja pelapisan jauh lebih baik dan tahan lama.
Perbedaan Penggunaan
Selain dari perbedaan fungsi yang telah dijelaskan, perbedaan kedua material tersebut juga terletak pada penggunaannya atau aplikasinya. Sebab, geotextile termasuk bahan geosintetik yang permeable (tembus air). Adapun geomembran merupakan bahan geosintetik yang impermeable (tidak tembus air).
Berikut beberapa penggunaan material geotextile pada konstruksi.
Stabilisasi konstruksi timbunan jalan raya
Separasi konstruksi rel kereta api
Lapisan drainase dan filtrasi pada saluran
Lapisan curing pada jalan beton
Lapis perkuatan pada jalan tambang atau jalan perkebunan
Perkuatan lereng berpotensi longsor
Geomembran, bahan sejenis membran kedap/tidak tembus air atau dikenal plastic HDPE, pastinya memiliki aplikasi yang berbeda dengan geotextile yang terbuat dari serat kain.
Berikut beberapa penggunaan material geomembran pada konstruksi.
Lapis kedap air pada tanah ekspansif
Lapisan penangkap gas pada sistem cover lagoon biogas
Aquaculture, sebagai Lapisan pada kolam tambak seperti tambak ikan, udang, garam
Lapisan kolam air limbah tambang/limbah organik
Landfill atau tempat pembuangan akhir
Kolam heap leach pada pertambangan
Pelapis kanal sebagai proteksi erosi
Solar Panel sebagai lapis reflective
Tipe Geomembran dan geotextile
Perlu diketahui bahwa umumnya bahan dasar geomembran dibuat dari Polietilen atau PVC, sedangkan geotextile umumnya ditemui menggunakan bahan dasar Polyester dan Polypropylene.
geotextile memiliki dua tipe berbeda yang ada di pasaran yaitu, geotextile woven dan geotextile non woven. geotextile woven adalah jenis material dengan cara pembuatannya dihasilkan dari anyaman. geotextile woven secara sekilas bentuknya mirip seperti anyaman karung beras. Material ini memiliki kuat tarik, kuat tusuk, dan kuat sobek yang tinggi.
Berbeda dari geotextile woven, geotextile non woven dapat dibuat dengan metode termal, kimia, mekanis oleh mesin berteknologi tinggi. Dilihat dari bentuk dan fisiknya secara visual, geotextile non woven lebih mirip seperti karpet.
Geomembran menurut jenisnya dibedakan menjadi dua tipe, yakni textured dan smooth. Perbedaan ini terlihat secara visual pada lapisan permukaan geomembran. Pada geomembran smooth, permukaannya halus dan licin. Sementara pada geomembran textured, permukaan geomembran terasa lebih kasar.
PT. Petra Nusa Elshada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan material geosintetik seperti geotextile dan geomembran dengan produk berkualitas dan berstandar Internasional. Harga geomembran dan geotextile yang dijualpun dapat bersaing dengan yang lain.
(Content Promotion/Petra Nusa Elshada)