Arsjad Rasjid Sebut China Sebagai Sumber Investasi Terbesar di ASEAN

Dea Duta Aulia - detikFinance
Senin, 31 Jul 2023 17:17 WIB
Foto: dok. KADIN
Jakarta -

Ketua ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menilai China memiliki peran yang cukup strategis dalam meningkatkan masuknya investasi di kawasan ASEAN. Pasalnya, negara Tirai Bambu tercatat sebagai salah satu sumber investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) terbesar di ASEAN.

Secara angka, ia menjelaskan nilai investasi asing langsung China yang terbesar di negara-negara ASEAN tercatat sebesar US$ 13,8 miliar. Negara-negara anggota ASEAN terdiri atas Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam di 2021.

Hal tersebut diungkapkan saat Delegasi ASEAN-BAC berada di Beijing dan Shanghai, pada 25 - 27 Juli 2023 dalam rangkaian roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC tahun 2023.

Seluruh delegasi menggelar pertemuan dengan para pengusaha tergabung dalam China Chamber of Commerce for Machinery and Electronic Products (CCCME), China Chamber of Commerce for Medicines and Health Products (CCCMHPIE), Center of China & Globalization, China Council for Promotion of International Trade (CCPIT), dan China Chamber of International Commerce (CCOIC).

"Ini capaian yang luar biasa yang patut diapresiasi. Selama beberapa dekade, Tiongkok telah membuktikan sebagai mitra terdepan ASEAN. Saya berharap ASEAN - Tiongkok akan terus mempertahankan kemitraan erat ini," kata Arsjad dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).

Terkait kunjungan delegasi tersebut, ia mengatakan kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mempererat hubungan antar negara melalui sejumlah kerja sama.

"Syukur Alhamdulillah, pertemuan berlangsung penuh persahabatan. Ada sejumlah komitmen yang telah kami sepakati, salah satunya adalah dengan melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan pihak CCPIT dan CCOIC terkait pembaruan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok dalam berbagai sektor bisnis yang berada dalam naungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia)," tuturnya.

Ia menjelaskan delegasi ASEAN-BAC juga melakukan pertemuan dengan Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC), FinVolution Group, dan Hycan. Adapun pertemuan tersebut membahas mengenai peluang investasi perusahaan di kawasan ASEAN dan Indonesia.

"Saat bertemu dengan pihak COMAC, delegasi ASEAN-BAC membahas peluang kerja sama lanjutan terkait adanya kerja sama untuk industri pesawat terbang Indonesia dan ASEAN. Maskapai Indonesia bernama TransNusa telah menggunakan pesawat buatan COMAC untuk rute Jakarta - Bali per April 2023 lalu," ujarnya.

Ia menambahkan para delegasi juga bertemu dengan pihak FinVolution Group untuk membahas kolaborasi terkait digital finansial dengan pihak Hycan selaku perusahaan kendaraan listrik di China.

"Pada rangkaian pertemuan selama roadshow ASEAN-BAC di Tiongkok, secara khusus delegasi ASEAN-BAC mengajak pejabat pemerintah dan para pelaku usaha Tiongkok untuk menghadiri Business Investment Summit 2023 dan Asean Business Awards 2023 yang akan diselenggarakan di Jakarta, pada 3-4 September 2023," jelasnya.

Indonesia dan China secara bersama-sama dapat memfasilitasi terciptanya pasar yang menarik untuk hasil inovasi terbaru, termasuk produk life sciences.

"Harus diakui, hambatan terbesar arus masuk investasi Tiongkok ke Indonesia saat ini adalah persoalan regulasi. Kami berharap akan ada kesepakatan terkait regulasi dan pengurangan hambatan untuk membuka pasar bagi produk-produk inovasi Tiongkok di Indonesia," ujar Arsjad.

Di sisi lain, Vice President dan Group CEO Indika Energy Azis Armand mengungkapkan penggunaan kendaraan listrik dan pengembangan ekosistemnya merupakan salah satu kunci untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.

"Kami percaya bahwa kendaraan listrik dan ekosistemnya akan membantu mengurangi jejak karbon, serta mendukung pembangunan ekonomi hijau," kata Azis.

Sementara itu, Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega menjelaskan Indonesia menjadi salah satu contoh kerja sama China di Kawasan ASEAN. Ada sejumlah sektor yang menjadi contoh kerja sama, salah satunya kesehatan.

Ia mengatakan perusahaan China telah mengembangkan teknologi baru, inovatif, dan hemat biaya di sektor kesehatan. Menurutnya, hal tersebut mampu mendorong transformasi kesehatan di Indonesia.

"Tiongkok berada di garis depan inovasi bioteknologi, genomik dan bioengineering yang akan mendorong pengelolaan kesehatan di masa depan. Inovasi Tiongkok menghadirkan harapan bagi negara-negara berkembang," tutup Vega.

Sebagai informasi tambahan, setelah melakukan roadshow ASEAN-BAC di Beijing dan Shanghai Arsjad Rasjid juga melakukan kunjungan secara terpisah di Chengdu, Tiongkok pada 27 - 29 Juli 2023.

Arsjad turut mendampingi Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan pertemuan bisnis dengan Kamar Dagang Indonesia di Tiongkok (INACHAM) dan beberapa pengusaha Tiongkok lainnya yang diadakan di Hotel Shangri-La.

Pertemuan tersebut difokuskan pada mengundang investor China untuk berinvestasi di Indonesia, terutama dalam percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik, energi terbarukan, dan pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia (IKN).




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork