Jokowi Sebut Hilirisasi Bikin negara Untung Besar!

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 31 Jul 2023 19:45 WIB
Presiden Joko Widodo - Foto: YouTube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap hilirisasi produk mineral tidak hanya menguntungkan para pengusaha saja. Nilai tambah pada negara juga disebut cukup besar.

Jokowi mencontohkan nilai tambah nikel saja cukup besar. Sebelum hilirisasi nikel, nilai tambahnya hanya US$ 2,1 miliar atau setara Rp 31 triliun. Setelah ada hilirisasi angkanya jadi naik menjadi US$ 33,8 miliar atau setara Rp 510 triliun.

"'Pak negara dapat apa? Itu kan yg untung pengusaha'. Sebentar, tadi angkanya Rp 31 triliun pemerintah pasti akan memungut pajak dari angka Rp 31 triliun. Kemudian lompat jadi Rp 510 triliun juga dipungut PPN, PPh, royalti. Gede mana negara akan dapat?" kata Jokowi, dalam acara Pengukuhan DPN Apindo di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).

Jokowi mengungkap angka nilai tambah ke kas negara sangat besar, bahkan membuatnya terkejut. Sayangnya, ia tidak menyebutkan angka tersebut karena disebut rahasia Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan.

"Saya sebetulnya mau buka yang di Morowali negara dapat berapa tapi ini rahasia dari Dirjen Pajak. Tapi besar sekali. Saya kaget juga dapat angkanya, besar sekali. Ini sekali lagi baru urusan nikel," terangnya.

Menurut Jokowi, hilirisasi juga telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. Pertumbuhan ekonomi daerah sendiri juga akan berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Untuk growth pertumbuhan ekonomi daerah di Sulteng sebelum rata-ratanya 7,5%. Begitu ada hilirisasi jadi 15%. Di Maluku Utara rata-rata 5,7%. setelah hilirisasi 23%. Kalau semua provinsi growth-nya seperti itu bisa bayangkan agregat dari semuanya jadi pertumbuhan ekonomi nasional kita akan berapa," jelas dia.




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork