West Java Investment Summit kembali digelar Pemprov Jabar sebagai cara proaktif 'menjemput' investasi di wilayah tersebut. Dalam gelaran kelima WJIS di tahun 2023 ini, Pemprov Jabar menargetkan investasi pada sejumlah sektor.
Diketahui, Pemprov Jabar menawarkan 10 proyek yang telah memenuhi persyaratan ready to offer kepada calon investor dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2023. Investasi tersebut bernilai Rp 70 triliun.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan WJIS 2023 mengusung tema 'Sustainable Growth' atau pertumbuhan berkelanjutan. Sejalan dengan itu, pihaknya siap menggeber perolehan investasi di berbagai sektor melalui WJIS 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, sektor infrastruktur. Pria yang akrab disapa Kang Emil mengatakan Jawa Barat dipandang sebagai provinsi yang paling lengkap infrastrukturnya.
"Bahkan Pak Jokowi dalam peresmian tol Bogor-Ciawi-Sukabumi menyampaikan Jawa Barat ranking satu karena jalan tolnya banyak," ujar Kang Emil dalam keterangannya, dikutip Sabtu (12/8/2023).
Kedua ialah sektor ekonomi hijau. Menurut Kang Emil, investasi dalam sektor ini sangat penting untuk dikejar karena Indonesia pun sudah berjanji pada dunia akan mewujudkan hidup yang bersih emisi atau nol emisi karbon/net zero emission (NZE) di 2050.
"Untuk menuju ke sana maka listriknya harus bersih, hidup harus ramah lingkungan, kita menawarkan proyek panas bumi, panas matahari, dan lain-lain untuk menjadi energi terbarukan," paparnya.
Terakhir, investasi juga diarahkan pada hilirisasi seperti yang sering ditekankan oleh Presiden Jokowi. Ia menyebut Jokowi dalam beberapa kesempatan mengarahkan adanya hilirisasi untuk downstream project.
"Jadi, sumber mineralnya boleh dari provinsi lain tapi untuk menjadi added value, contoh nikel dari Sulawesi, harus menjadi baterai di Jawa Barat. Nilai tambahnya bisa berlipat hingga 10 kali lipat," terang Ridwan.
"(Ini juga) menambah lapangan pekerjaan, pabrik jadi banyak. Dijual harganya juga lebih mahal sehingga income devisa makin banyak. Kita tidak terkena fluktuatif harga-harga komoditi. Itulah yang ditawarkan," sambungnya.
Kang Emil mengungkapkan setiap Rp 1 triliun realisasi investasi mampu menyerap tenaga kerja hingga 1.000 orang. Oleh karena itu, jika investasi senilai lebih dari Rp 70 triliun ini berhasil terealisasi, akan ada lebih dari 70.000 tenaga kerja juga yang mampu terserap.
"Bakal banyak menyerap tenaga kerja apalagi di sektor hilirisasi yang tadinya ekspor mentah sekarang dipaksa pabriknya ada di sini, maka ada banyak pekerjaan untuk warga Jabar," sambungnya.
Sebagai informasi, ajang WJIS 2022 lalu sukses mencatatkan rekor total investasi tertinggi sebesar Rp 174,6 T dengan jumlah investor domestik dan asing yang hampir seimbang. Selama lima tahun pelaksanaan WJIS sejak 2019 lalu, total realisasi investasi baik PMA maupun PMDN mencapai lebih dari Rp 800 triliun.
(ncm/ega)