Menteri BUMN, Erick Thohir bicara masalah kesenjangan ekonomi yang harus segera diselesaikan. Erick mengingatkan pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan pemerataannya.
"Apakah kita mau jadi negara ekonomi besar, tetapi hanya buat sebagian orang? Nah ini menurut saya kenapa isu ekonomi menjadi bagian penting, tetapi di situ isu kesenjangan menjadi bagian yang harus terjadi pemerataan," katanya dalam wawancara eksklusif dengan detikcom, dikutip Senin (14/8/2023).
Pemerataan ekonomi menjadi strategi Erick dalam mengatasi kesenjangan. Ia tidak mempermasalahkan pendapat lain yang menganggap harus mencetak lebih banyak orang kaya dulu untuk menciptakan pemerataan. Yang terpenting tujuan akhirnya adalah mensejahterakan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya saya nggak bisa bilang salah dan benar, tapi kan setiap individu atau setiap pemikiran punya policy yang berbeda. Bukan berarti berbeda ujungnya. Ujungnya tetap ingin kesejahteraan. Tapi cara strateginya yang berbeda. Kalau saya isu ya pertumbuhan ekonomi harus jadi karena itu fakta. Tetapi kesenjangan harus menjadi bagian ini pemerataan," bebernya.
Pada kesempatan itu Erick juga berbicara soal pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa yang berhasil terdongkrak berkat program hilirisasi. Oleh karena itu pemerintah kini mulai mendorong program hilirisasi di sektor pangan.
Ia menyebut program pemerintah harus bisa seimbang antara kelompok masyarakat ekonomi kecil, menengah, dan atas. Pemerintah juga harus bisa mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di daerah.
Salah satu strateginya adalah mencetak kota-kota besar baru di Indonesia. Dalam hal ini ia merujuk pada Amerika Serikat (AS) dan China.
"Kalau kita belajar dari negara-negara besar di dunia, Amerika, China, mereka punya berapa kota besar? Indonesia berapa? Artinya kita wajib melahirkan kita-kota besar lain di berbagai tempat minimal 10, ya. Dengan merawat yang udah ada, nambah lagi 5," imbuhnya.
"Titiknya di mana itu menjadi kesepakatan nasional. Supaya apa? Kesenjangan ini bisa terjadi juga pertumbuhan tidak hanya di masyarakat tetapi antara pulau," tambahnya.
Ia mencontohkan Pulau Sumatera yang menjadi salah satu kontributor Sumber Daya Alam (SDA), namun infrastrukturnya kurang. Oleh karena itu dibangunlah jalan tol di Pulau Sumatera supaya terjadi keseimbangan.
Tak hanya itu, akses transportasi dan logistik seperti kereta api, pelabuhan, bandara, juga harus terhubung satu sama lain. "Dan kembali kalau kita bicara ekonomi kita bicara logistik. Nah logistik erat dengan infrastruktur, yang namanya jalan, jalan tol, airport, pelabuhan. Connectivity harus menjadi bagian," tutup Erick
(eds/eds)