Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran ketahanan pangan tahun depan akan lebih tinggi dari tahun ini menjadi Rp 108,8 triliun. Angka itu disebut naik 7,8% dari anggaran tahun ini yang dianggarkan Rp 100,9 triliun.
"Anggaran ketahanan pangan 2024 Rp 108,8 triliun kita lihat di sini kenaikan 7,8%. Anggaran ketahanan yang kita alokasikan baik melalui kementerian pertanian maupun transfer ke daerah," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan RAPBN 2024, Rabu (16/8) kemarin.
Sri Mulyani merinci, melalui belanja pusat sebesar Rp 89,6 triliun untuk pembangunan bendungan, waduk, dan irigasi. Kemudian memberikan bantuan bibit, benih, alsintan, dan asuransi pertanian. Lalu untuk peningkatan subsidi pupuk, serta subsidi bunga pinjaman untuk Cadangan Pangan Pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Selain Gaji Pokok, Tukin PNS Ikutan Naik? |
Kemudian anggaran yang akan disalurkan melalui transfer ke daerah sebesar Rp 19,2 triliun, di antaranya untuk pembangunan jalan pertanian, pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi dan sumber-sumber air, serta pembangunan/rehabilitasi balai benih dan sarana-prasarana pelabuhan perikanan.
"Untuk transfer ke daerah anggaran ketahanan pangan menyangkut jalan pertanian, rehabilitasi jaringan irigasi sumber daya air dan rehabilitasi balai benih dan sarana prasarana pelabuhan ikan," jelasnya.
Berdasarkan paparan Sri Mulyani, selama lima tahun terakhir anggaran untuk ketahanan pangan dominan mengalami kenaikan. Hanya pada 2019 ke 2020 mengalami penurunan dari Rp 80,7 triliun menjadi Rp 74,5 triliun.
Setelah itu, dari tahun 2020 naik kembali menjadi Rp 85,9 triliun pada 2021, kemudian Rp 88,8 triliun untuk 2022, Rp 100,9 triliun untuk 2023, dan sebesar Rp 108,8 triliun di tahun 2024.
(ada/fdl)