Zulhas Pimpin Pertemuan Menteri Ekonomi Se-ASEAN, Pasang 3 Target Ini

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 17 Agu 2023 19:30 WIB
Foto: dok. Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) akan memimpin pertemuan Menteri Ekonomi ke-55 (55th ASEAN Economic Ministers'/AEM) pada 17-22 Agustus 2023 di Semarang, Jawa Tengah. Rangkaian pertemuan AEM ke-55 terdiri atas 19 pertemuan dan 9 kegiatan unggulan. Agenda ini akan dihadiri para Menteri dan Wakil Menteri dari berbagai negara.

Zulhas mengungkapkan, terdapat beberapa target yang akan dicapai dalam rangkaian pertemuan ini. Pertama, penyelesaian capaian prioritas ekonomi Indonesia di bawah kewenangan AEM.

Pencapaian tersebut di antaranya diwujudkan dengan penyelesaian secara substansi negosiasi Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa ASEAN dan penandatanganan Protokol Perubahan Kedua Persetujuan Pendirian ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).

"Selanjutnya, terdapat beberapa rencana pengesahan seperti pengesahan Dokumen terkait ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), Deklarasi Menteri terkait Kerangka Kerja Inisiatif Industri berbasis Proyek di ASEAN, dan Kerangka Acuan Kerja (Terms of Reference/TOR) dan Pengaturan Pendanaan (Funding Arrangement) dari Pembentukan Unit Pendukung RCEP untuk dapat beroperasi 2024." kata Zulhas dalam keterangannya, Kamis(17/8/2023).

Target kedua, yaitu peningkatan kerja sama ASEAN dengan Mitra Dialog dan Mitra Strategis. Di antaranya melalui Program Kerja Perdagangan dan Investasi ASEAN-Uni Eropa 2024--2025, perubahan lini masa penyelesaian perundingan ASEAN-Canada Free Trade Area (ACAFTA) secara substansi pada 2025, desain dan rencana kerja mewujudkan Kemitraan Ekonomi ASEAN-Jepang yang inovatif dan berkelanjutan, serta Mengesahkan Terms of Reference (ToR) of the AITIGA Joint Committee dan dokumen lain terkait perundingan ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA).

Target pencapaian ketiga yaitu, peningkatan kerja sama antar pelaku usaha di ASEAN dengan negara mitranya. Menurut Asian Development Bank (ADB) pertumbuhan ekonomi ASEAN mencapai 5,1 persen pada 2022. Selanjutnya pada 2023, ekonomi ASEAN diproyeksikan tumbuh 4,6 persen dan pada 2024 tumbuh sebesar 4,9 persen. Pada 2022, kinerja perdagangan ASEAN mencapai US$ 3,8 triliun, naik 14,9 persen dibandingkan 2021.

Untuk mitra dagang, Tiongkok masih menjadi mitra dagang utama ASEAN dengan total nilai mencapai US$ 722,2 miliar. Negara ini memiliki pangsa pasar sebesar 18,8 persen dari total perdagangan ASEAN, diikuti Amerika Serikat (10,9 persen), dan Uni Eropa (7,7 persen). Sementara untuk perdagangan intra-ASEAN, pada 2022, pangsa perdagangan intra-ASEAN tercatat sebesar 22,3 persen dari total perdagangan ASEAN. Nilai ini naik dibandingkan 2021 yang tercatat sebesar 21,3 persen.

Di bidang investasi, total arus investasi masuk ke ASEAN mencapai US$ 224,2 miliar pada 2022, naik 5,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Zulhas menyebut ASEAN punya potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

"Kemendag selaku titik fokus Indonesia dalam AEM telah melaksanakan persiapan, baik substansi maupun logistik, serta bekerja sama dengan instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah," imbuhnya.

Ia menambahkan terdapat beberapa manfaat penyelenggaraan rangkaian AEM. Diantaranya mempercepat pemulihan ekonomi nasional, meningkatkan partisipasi Indonesia pada rantai pasokan regional dan global, meningkatkan kerja sama dan kapasitas serta mendukung pencapaian target sentralitas ASEAN sesuai visi dalam masa Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.

Menurutnya, rangkaian pertemuan ini akan mendukung pertumbuhan digital ekonomi di kawasan, mendorong peningkatan daya saing, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara dan mendorong arus investasi.

"Manfaat lainnya, yakni meningkatkan partisipasi pelaku usaha domestik dan internasional serta mendukung promosi dan peningkatan partisipasi UMKM. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan citra baik Indonesia, termasuk Jawa Tengah sebagai sentra pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya," jelas Mendag Zulkifli Hasan.




(ily/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork