Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengingatkan negara-negara G20 untuk menciptakan Sistem Perdagangan Multilateral yang adil dan berkelanjutan. Hal ini ia sampaikan dalam G20 Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) di Rambagh Palace, Jaipur, India.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menyebut G20 mewakili lebih dari 75% perdagangan dunia. Namun, terjadi fenomena fragmentasi ekonom yang semakin memberikan tekanan atas Sistem Perdagangan Multilateral.
"Peta dagang dunia kini justru dibentuk oleh kubu-kubu pertemanan atau blok ekonomi, dengan cara menyepakati aturan dan kebijakan perdagangan dengan komitmen yang lebih kuat, atau di luar dari kerangka WTO," ungkap Zulhas dalam keterangan tertulis, Kamis (24/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibatnya terjadi fragmentasi perdagangan, fragmentasi ekonomi yang berjalan sendiri. Hal ini justru menghambat respons global dalam menghadapi berbagai tantangan," tambahnya.
Zulhas menegaskan kolaborasi menjadi kunci untuk mencapai ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Untuk itu, ia berharap Forum G20 menjadi bagian dari solusi global untuk memperkuat Sistem Perdagangan multilateral. Khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.
"Menteri Perdagangan G20 harus memastikan pertemuan ini dapat menghasilkan outcome dokumen yang bermanfaat dan konstruktif, dalam upaya mencapai hasil yang optimal pada Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-13 mendatang," tegasnya.
Diketahui, pidato Zulhas di depan para menteri G20 disambut antusias dan tepuk tangan. Hal ini menegaskan posisi Indonesia di mata negara-negara besar dunia.
Sebagai informasi, dalam pembukaan G20 TIMM Zulhas duduk berdampingan dengan Menteri Perdagangan India Piyush Goyal yang memimpin sidang duduk. Kegiatan ini dibuka dengan pelaksanaan sesi pertama tentang 'Growth and Prosperity'.
Zulhas dan rombongan diagendakan berada di Jaipur hingga Jumat (25/8/2023). Selain melakukan pertemuan multilateral dengan negara-negara G20, Zulhas juga diagendakan bertemu dengan komunitas bisnis negara-negara dengan perekonomian kuat atau Business20 (B20).
(prf/ega)