Beberapa tahun berlalu, pada 2012 ia berhasil memenangkan kontak senilai lebih dari 10,5 miliar rubel untuk menyediakan makanan bagi sekolah-sekolah di Moskow. Barulah pada 2014 Prigozhin kemudian memimpin proyek pembentukan kelompok tentara bayaran Wagner. Dikatakan proyek ini dibantu 'dari belakang' oleh pemerintah Rusia.
Kelompok bersenjata ini disebut-sebut sering menjalankan misi 'rahasia' dari pemerintah Rusia. Namun pemerintahan yang dipimpin Putin itu kerap menyangkal keterlibatannya dengan Wagner.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu berlalu, dalam beberapa tahun kelompok tentara bayaran ini semakin dikenal luas dan mulai banyak beroperasi di luar Rusia. Mulai dari Republik Afrika Tengah, Sudan, Libya, Mozambik, Mali, Ukraina, dan Suriah.
Meskipun tentara bayaran ilegal di Rusia, namun Grup Wagner yang dipimpin Prigonzi terdaftar sebagai perusahaan pada 2022 dan membuka markas baru di St Petersburg.
Harta Kekayaan Yevgeny Prigozhin
Berkat seluruh usaha yang dimilikinya itu, ia diduga memiliki kapal pesiar besar, pesawat pribadi, dan barang-barang mewah lainnya. Bahkan berdasarkan laporan The Sun, Prigozhin ditaksir memiliki kekayaan bersih lebih dari 1 miliar pounds atau setara Rp 19,4 triliun (kurs Rp 19.400).
Namun dari semua bidang usahanya, yang paling menguntungkan tidak lain tidak bukan adalah Wagner. Sebagai contoh pada Juni lalu Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengatakan Prigozhin dan Wagner Group telah sepakat atas kontrak senilai 1,6 miliar pounds dengan Rusia.
Tidak berhenti di sana, Wagner juga dilaporkan banyak memanfaatkan sumber daya alam di negara-negara tempat mereka beroperasi. Mulai dari berlian, emas, minyak, hingga gas bumi yang membuat kelompok bersenjata itu semakin makmur.
Sebagai tambahan informasi, Yevgeny Prigozhin merupakan sosok yang pernah jadi sorotan usai memimpin Wagner untuk melakukan pemberontakan bersenjata terhadap Rusia dua bulan lalu.
Karenanya Rusia dituduh sebagai dalang di balik jatuhnya pesawat yang ditumpangi Prigozhin saat terbang dari Moskow menuju ke Saint Petersburg. Pendukung Wagner Group menuding pesawat itu 'ditembak jatuh' saat mengudara di atas wilayah Tver oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
(ara/ara)