Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mendorong Pemerintah Belanda mendukung negosiasi Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU CEPA). Ia berharap perundingan kerja sama tersebut dapat segera rampung tahun ini.
Hal ini disampaikan Zulhas dalam Pertemuan Bilateral antara Indonesia-Belanda di sela-sela kegiatan Trade and Investment Ministers Meeting (TIMM) G20 India pada Jumat (25/8) lalu. Ia bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Liesje Schreinemcher.
"Terima kasih, kita hubungannya panjang. Negosiasi IEU CEPA sudah 8 tahun masih belum selesai. Ada progress dalam negosiasinya, saya sudah bawa isu ini ke rapat presiden dan disetujui," ungkap Zulhas dalam Pertemuan Bilateral Indonesia-Belanda di TIMM G20.
"Saya harap IEU CEPA bisa selesai tahun ini. Minta dukungannya Belanda, kalau nggak jadi (tahun) ini, bisa nggak jadi jadi," sambungnya.
Zulhas menjelaskan Indonesia sudah sepakat untuk mengakomodasi secara terbatas kepentingan Uni Eropa, seperti akses pasar pengadaan barang dan jasa pemerintah serta pengaturan persaingan BUMN. Indonesia pun meminta peran aktif Belanda untuk membela berbagai kepentingan dagang bersama, seperti penerapan kebijakan deforestasi oleh Uni Eropa yang dinilai menjadi masalah.
"Indonesia dan Uni Eropa punya potensi sangat besar. Tidak ada produk Uni Eropa yang dihambat oleh Indonesia. Tapi Uni Eropa keluarkan EUDR, hal ini mengancam petani Indonesia," katanya.
Selain itu, Indonesia meminta dukungan Belanda terkait hambatan perdagangan kayu dan produk kayu ke Uni Eropa. Zulhas juga membahas masalah sawit dengan menyampaikan harapannya agar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) Standard diterima sebagai standar yang diakui Uni Eropa karena setara dengan RSPO.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Liesje Schreinemcher mengaku pihaknya mendukung kerja sama perdagangan dengan Indonesia.
"Kita ingin bekerja sama dengan Indonesia dan membantu Indonesia," ucapnya.
Ia menambahkan Indonesia dan Belanda juga telah menandatangani MoU on Energy Transition. Hal ini akan ditindaklanjuti pada Renewable Energy Summit yang berlangsung 9-13 Oktober di Jakarta. Kegiatan ini akan dihadiri oleh sejumlah perusahaan, investor, dan pihak terkait untuk membuka peluang kerja sama antara kedua negara.
Simak Video "Video: Kemendag Kejar Produsen yang Sunat Takaran Minyakita"
(ncm/ega)