Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan uniknya penanganan inflasi di Indonesia. Menurutnya, di negara manapun tidak ada yang memiliki strategi penanganan inflasi seperti Indonesia.
Menurutnya semua negara hanya melakukan pengendalian inflasi lewat suku bunga bank sentral saja. Sementara di Indonesia tidak.
"Pengendalian inflasi di negara manapun itu biasanya dilakukan hanya dari satu, dari bank sentralnya. Dari situ dikendalikan lewat apa, kenaikan suku bunga, lewat nilai tukar, tanya di negara manapun pasti make itu. Kita tidak," ungkap Jokowi dalam Rakernas Pengendalian Inflasi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023).
Dia mengatakan strategi Indonesia merupakan kombinasi, dari kebijakan moneter, fiskal, maupun aksi di lapangan secara langsung. Semua diwujudkan dalam Tim Pengendalian Inflasi di pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
"Kita kombinasi, ada kebijakan moneter, fiskal, dan juga pengecekan di lapangan secara langsung. Jadi kalau bapak itu lulusan Harvard, Stanford, Pennsylvania University, nggak ada yang namanya tim pengendalian inflasi itu nggak ada. Ini ilmu lapangan," beber Jokowi.
Menurutnya sangat aneh bila mengendalikan inflasi cuma dengan menaikkan suku bunga. Bila pasokan barang tidak baik, seberapa pun kenaikan suku bunganya tetap tidak akan membuat harga bahan pokok turun di lapangan.
"Karena lucu, coba bayangkan mengendalikan inflasi dengan kenaikan suku bunga, kalau pasokannya tidak baik, stok tidak memiliki ya pasti harga akan naik," ujar Jokowi.
Bahkan, infrastruktur yang buruk pun ikut jadi perhatian dalam penanganan inflasi. Jokowi mengatakan bila jalan rusak, penanganan inflasi seperti apapun, apalagi dengan kebijakan moneter tetap tidak akan memberikan dampak apapun.
"Dikendalikan dengan moneter kenaikan suku bunga, tapi distribusi barang terganggu karena jalan rusak semuanya, nggak ada artinya. Jadi ini kombinasi antara moneter, fiskal, dan pengecekan di lapangan secara langsung," pungkas Jokowi.
(hal/das)