10 Negara Termiskin di Asia, Ada Tetangga Indonesia

10 Negara Termiskin di Asia, Ada Tetangga Indonesia

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 01 Sep 2023 13:25 WIB
Pemerintah mengungkapkan bahwa sekitar 10,86 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami kemiskinan ekstrem pada 2021. Mengatasi hal itu, pemerintah akan memberikan subsidi dan pemberdayaan.
Ilustrasi Kemiskinan/Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Tingkat ekonomi setiap negara pastinya berbeda-beda. Ada negara yang dinilai mempunyai tingkat ekonomi yang baik alias kaya, namun ada juga yang dinilai buruk atau miskin.

Melansir dari World Population Review, Jumat (1/9/2023), terdapat beberapa indikator dalam mengukur tingkat ekonomi suatu negara. Salah satunya menggunakan jumlah pendapatan per kapita atau dikenal Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita.

PDB per kapita sendiri merupakan total PDB suatu negara yang dibagi dengan jumlah penduduk dari negara tersebut. Namun sayangnya, berdasarkan tolak ukur ini beberapa negara masuk dalam golongan miskin karena tingkat PDB per kapitanya yang sangat rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan perhitungan World Population Review, berikut daftar 10 negara termiskin di Asia:

1. Afganistan

Afganistan merupakan negara termiskin di Asia dengan PDB per kapita US$ 508 atau sekitar Rp 7,77 juta (kurs Rp 15.300/dolar AS). Hal ini dapat terjadi lantaran Afghanistan mengalami konflik bersenjata, korupsi pemerintah, dan ketidaksetaraan pendapatan yang produktif.

ADVERTISEMENT

2. Korea Utara

Korea Utara merupakan salah satu negara paling tertutup di dunia. Karenanya cukup sulit untuk benar-benar mengetahui kondisi ekonomi di negara itu.

Namun untuk saat ini Korea Utara diperkirakan memiliki pendapatan per kapita US$ 642 atau sekitar Rp 9,82 juta. Kemiskinan yang terjadi di negara ini dipengaruhi oleh pemerintahan yang buruk dan hampir tidak ada pasar bebas di sana.

3. Yaman

Yaman memiliki pendapatan per kapita US$ 824 atau sekitar Rp 12,6 juta. Kemiskinan yang melanda negara sebagian besar disebabkan adanya perang saudara, korupsi, dan ketidakmampuan mengurus ekonomi. Tercatat, sekitar 79% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan dan 65% tergolong sangat miskin.

4. Tajikistan

Tajikistan memiliki PDB per kapita US$ 859 atau sekitar Rp 13,14 juta. Kemiskinan Tajikistan berasal dari kurangnya infrastruktur yang menghambat perekonomian negara dan perang saudara yang menghancurkan sejumlah sekolah di negara tersebut.

5. Suriah

Suriah merupakan salah satu negara lain yang miskin karena banyaknya konflik bersenjata, sama seperti negara-negara di atas (kecuali Korea Utara). Selain itu, Suriah mengalami tingkat inflasi yang sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Terakhir Suriah diperkirakan memiliki pendapatan per kapita US$ 870 atau sekitar Rp 13,31 juta.

6. Nepal

Nepal memiliki pendapatan per kapita US$ 1.155 atau sekitar Rp 17,67 juta. Kemiskinan yang terjadi di Nepal disebabkan oleh ketidakstabilan politik, korupsi yang merajalela, kurangnya industri, dan ketergantungan pada pertanian.

7. Kirgistan

Kirgistan memiliki pendapatan per kapita US$ 1.173 atau sekitar Rp 17,94 juta. Sekitar 32% penduduk Kirgistan hidup di bawah kemiskinan. Penyebab kemiskinan negara ini adalah ketergantungan pada pertanian, kurangnya pendidikan, dan memiliki sedikit sumber daya alam.

8. Pakistan

PDB per kapita Pakistan tercatat sebesar US$ 1.193 atau setara dengan Rp 18,25 juta. Meskipun Pakistan merupakan salah satu negara yang memiliki cukup banyak sumber daya, namun 40% penduduknya tergolong sangat miskin. Hal ini terjadi lantaran banyaknya korupsi dan elitisme terhadap pemerintah, konflik agama dan sekuler, dan kurangnya demokrasi.

9. Timor Leste

Usai terpisah dari Indonesia pada 2002, negara yang satu ini dinilai masih menjalani tahap pembangunan. Timor Leste memiliki pendapatan per kapita sebesar US$ 1.381 atau sekitar Rp 21,12 juta.

10. Myanmar

Sekitar 26% penduduk Myanmar diperkirakan hidup dalam garis kemiskinan. Faktor utama yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi adalah perencanaan pemerintah yang buruk, kerusuhan internal, kurangnya investasi asing, defisit perdagangan yang besar, dan infrastruktur yang tidak memadai serta kurangnya pengetahuan untuk memanfaatkan sumber daya alam negara.

Akibatnya pendapatan per kapita negara ini hanya sebesar US$ 1.400 atau Rp 21,42 juta dan menjadikannya salah satu dari 10 negara termiskin di Asia.

(fdl/fdl)

Hide Ads