Salah satu perusahaan milik pengusaha kondang, Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo akrab disapa Hary Tanoe digugat oleh PT Bumi Bangun Bersatu (BBB). Perusahaan yang digugat adalah PT Bank MNC Internasional Tbk.
Berdasarkan catatan detikcom, Hary Tanoe adalah salah satu orang terkaya di Indonesia. Di lini bisnis, Ia adalah pendiri MNC Group, sebuah perusahaan media massa yang juga bergerak di jasa keuangan. Sebagai founder, pria kelahiran 26 September 1965 ini menjabat sebagai Chairman dari PT MNC Investasi Tbk.
Terdapat total 60 stasiun TV, radio, dan surat kabar yang tergabung dalam MNC Group.
Dilansir dari laman resmi MNC sekuritas, ia menjabat sebagai Direktur Utama pada; PT Global Mediacom Tbk (2002), PT Media Nusantara Citra Tbk (2004), PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (2010), PT MNC Land Tbk (2011), PT GLD Property (2012).
Sementara sebagai Komisaris Utama, ia menjabat di PT MNC Sky Vision Tbk (Indovision) sejak 2006, PT MNC Sekuritas sejak 2004, PT Global Informasi Bermutu (Global TV) sejak 2009, PT Media Nusantara Informasi sejak 2009, serta PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (MNCTV) sejak 2011.
Berbagai bisnis tersebut membuat dirinya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan catatan Forbes, total kekayaan Hary Tanoe ini mencapai US$ 1,09 miliar atau sekitar Rp 16,6 triliun (kurs Rp 15.246). Dengan harta tersebut, Hary Tanoe menduduki peringkat ke-39 pada daftar Indonesia's 50 Richest milik Forbes.
Sementara secara politik, Hary Tanoe adalah pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Pada 2024, ia mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (Caleg) Pemilu 2024. Namun, ia tidak sendiri.
Hary Tanoe maju bersama istrinya, Liliana Tanoesoedibjo, dan kelima anaknya. Kelimanya adalah, Angela Herliani Tanoesoedibjo, Valencia Herliani Tanoesoedibjo, Jessica Herliani Tanoesoedibjo, serta Clarissa Herliani Tanoesoedibjo. Warren Haryputra Tanoesoedibjo.
Catatan redaksi: Judul berita telah diubah dan dikoreksi dengan informasi yang lebih tepat. Redaksi memohon maaf atas kesalahan informasi sebelumnya.
(fdl/fdl)